jpnn.com, JAYAPURA - Seorang warga yang berprofesi sebagai wartawan media cetak dan online di Kota Jayapura bernama Ridwan Cholid Abubakar, menjadi korban penganiayaan seorang oknum TNI dengan inisial TK, di Argapura Distrik Jayapura Selatan, Minggu (5/11) sekira pukul 22.30.
Korban mengaku dipukul lantaran dituding sebagai pemakai narkoba. Berdasarkan kronologi kejadian yang diceritakan Ai, sapaan Ridwan Cholid, sebelum kejadian dirinya sedang meminta tolong salah satu temannya untuk membelikan air galon di kompleks Argapura Bawah.
BACA JUGA: Mentan-TNI Klaim Cetak Sawah Meningkat 400 Persen
Setelah meminta tolong temannya tersebut, dirinya kemudian menunggu di depan sebuah gereja yang juga berada di Kompleks Argapura Bawah.
Dalam kondisi menunggu, oknum TNI berinisial TK yang diduga dalam keadaan mabuk lantas memberhentikan sepeda motornya lalu menghampiri dirinya. "Saat itu saya lagi tunggu kakak kompleks yang saya minta tolong belikan air galon, karena saya mau buat susunya anak saya. Jadi saya tunggu kaka itu di depan Gereja GKI," sebutnya, seperti bunyi rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Senin (6/11).
BACA JUGA: KRI Bung Tomo Sukses Mengemban Misi PBB di Lebanon
Dia kaget saat tangannya dipegang dan dituding sebagai pengguna narkoba oleh TK. Dia tidak terima dan tetap ngotot menyebut dirinya bukan pengguna narkoba. Tapi si oknum tersebut juga tetap menuding dan akhirnya memukul dirinya hingga mengakibatkan luka cakar bagian lehernya juga pipi sebelah kiri.
"Dia berhentikan motor terus pegang tangan saya, karena tangan saya keringat dia bilang saya pemakai narkoba. Tapi saya ngotot saya bukan pemakai narkoba, dia tanya ko kerja apa? Saya bilang saya wartawan. Di situlah dia tarik jaket saya sehingga ada luka gores di leher saya dan dia pukul saya beberapa kali," kata Ai.
BACA JUGA: Amien Rais Heran, Kok TNI Masih Diam Soal Reklamasi Palsu
Setelah memukul, oknum angota TNI tersebut lantas mengancam akan membawa dirinya ke Polda dan akan menelpon pihak yang berwajib. Merasa tidak terima dengan perlakukan oknum TNI tersebut, Ai bergegas lari ke rumah orang tuanya yang juga berada di sekitar kompleks tersebut, dan mengambil kendaraannya lalu menuju ke kantor Polres Jayapura Kota untuk membuat laporan.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi Nubic ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Secara institusi pihaknya meminta maaf kepada korban dan kepada masyarakat atas ketidaknyamanan dengan kasus tersebut.
“Kami menyayangkan perilaku tersebut, TNI tidak pernah memerintahkan anak buahnya untuk bersikap kasar terhadap rakyat. Hanya saja yang melakukan perilaku tidak terpuji itu kebetulan dia berprofesi sebagai TNI,” terangnya.
Aidi menyebutkan akan memproses hukum yang bersangkutan, di mana hukumnya sesuai dengan pengadilan karena tetap menganut pada asas praduga tak bersalah.
"Hukumannya berupa hukuman kurungan, bahkan diberikan hukuman yang lebih tinggi berupa pemecatan jika hal itu dilakukan secara berulang kali, namun hukuman tersebut tergantung pengadilan yang menentukan,” tegasnya.
Persoalan yang ditimbulkan akibat perlakuan oknum TNI tersebut, kata Aidi, tanpa sepengetahuan atasannya. Untuk itu, dirinya juga meminta oknum tersebut secara pribadi harus meminta maaf secara langsung kepada korban. (fia/tri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihatlah, Anggota TNI Kena Razia
Redaktur & Reporter : Adek