jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau para politisi dan pihak-pihak yang terlibat dalam kompetisi calon presiden, agar menghindari tindakan yang tidak etis.
"Misalnya, dengan menyebarkan fitnah tentang lawan politik untuk meraih kemenangan," ujar Wakil Sekjen PBNU, Masduki Baidlowi, di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (16/5).
BACA JUGA: Ali Masykur Musa Tak Pusingkan Hasil Konvensi
Masduki menyesalkan tindakan sejumlah pihak menyebarkan foto yang tidak jelas asal usulnya dan menuduh salah seorang calon Presiden dengan nama yang identik dengan etnis dan agama tertentu.
"Misalnya, nama Joko Widodo dihubungkan dengan nama Helbertus yang menjurus ke nama Baptis untuk agama Katolik. Itu jelas sebuah kebohongan dan black campaign yang nyata. Saya tahu Jokowi itu seorang muslim yang baik, rajin shalat," kata pria yang akrab disapa Cak Duki ini.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Gagal Tagih Janji MenPAN-RB
Serangan politik seperti itu, lanjut Duki, adalah tindakan yang tidak etis dan tak bermoral, jauh dari sopan santun dan tatakrama politik yang dianut bangsa Indonesia selama ini.
“Silakan saja bersaing atau berkompetisi sekeras apapun, tapi jangan memfitnah, itu. tindakan yang dholim,” tegasnya.
BACA JUGA: Irman Terkesan Tak Rela Dahlan Menangi Konvensi
Mantan anggota DPR itu mengakui, perebutan RI 1 kali ini memang sangat ketat. Tapi tidak berarti boleh melakukan. apa saja tanpa mengindahkan etika dan sopan santun politik.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya warga nahdliyyin agar tidak mudah terprovokasi dan langsung percaya pada berbagai isu yang disebarkan, terutama melalui sosial media yang sumbernya terkadang tidak jelas," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Garap 29 Proyek Senilai USD 9 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi