jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekrearis Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, memberikan statemen keras terkait manuver Partai Amanat Nasional (PAN) terkait reshuffle kabinet. Menurutnya, pernyataan sejumlah politisi partai berlambang matahari putih itu sudah bisa dikatakan mendesak presiden.
Dikatakan Daniel, belum masuk kabinet saja partai pimpinan Zulkifli Hasan sudah terkesan mengatur Presiden Joko Widodo terkait reshuffle hingga membuat gaduh. Seharusnya, sebagai bekas lawan tanding pasangan Jokow-JK di Pilpres lalu, PAN merasa malu.
BACA JUGA: Sah! Ade Komarudin Berhak Atas Kursi Paling Empuk di DPR
"Dia bukan pendukung Jokowi bahkan lawan pencalonan Jokowi dulu (di Pilpres), tidak pantas ngatur-ngatur presiden, harusnya malu," kata Daniel di gedung DPR Jakarta, Senin (11/1).
PKB, katanya, awalnya menyambut baik bergabungnya PAN dengan harapan akan memperkuat stabilitas politik dan kesolidan kabinet. Namun, dengan perilaku PAN yang begitu ambisius membuat PKB Daniel ragu.
BACA JUGA: Koruptor Hambalang Diperiksa untuk Kasus Choel Mallarangeng
"Kalau belum gabung saja sudah membuat kegaduhan, nanti akan semakin membuat kabinet makin tidak bisa bekerja kompak," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Kasihan, Usulan Ketua DPR dari Kubu Agung Tak Dibahas Bamus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapindo akan Menarik Alat-alat Beratnya dari Lokasi Sumur
Redaktur : Tim Redaksi