Fakta itu membuat Jimmy Napitupulu mengelus dada. Jimmy yang sejak Piala AFF 2002 lalu menjadi duta wasit Indonesia melihat PSSI tak serius menggarap perwasitan. Kalau tak ada upaya serius dari Komisi Wasit PSSI, kualitas wasit kian merosot.
"PSSI hanya punya empat nama wasit lisensi FIFA. Dan yang diterjunkan kalau laga internasional paling sering hanya dua nama. Antara Retu Slamet atau Faulurrozi. Ini kan memalukan. Lebih lagi kini dua nama itu tak masuk dalam wasit di Piala AFF ini," kata Jimmy dalam acara penyegaran wasit ISL dan Divisi Utama kemarin (24/11).
Wasit berusia 46 tahun itu menyebutkan mandegnya pembinaan wasit karena terpecahnya sepak bola Indonesia. Wasit-wasit yang berlisensi FIFA yang memimpin partai ISL dan Divisi Utama kini jumlahnya mencapai delapan.
Jimmy mengkritisi sikap PSSI yang tak mau mengakui wasit ISL dan Divisi Utama. Padahal sesuai pertemuan dengan AFC September lalu, ISL harus dirangkul dan diakui PSSI. Bukan malah semakin disingkirkan.
"Mereka (wasit-wasit ISL dan Divisi Utama, red.) yang punya lisensi FIFA ini tak didata atau disetorkan PSSI ke AFC sebagai wasit yang diajukan memimpin partai AFF ini. Jadi, ya akhirnya tahun ini Indonesia tanpa wakil di AFF," sebut anggota Komisi Wasit PT.Liga Indonesia itu.
Selain Jimmy, Setiyono juga tidak kalah meradang. Mantan wasit AFF asal Sidoarjo ini hanya bisa menarik nafas panjang setelah sadar kalau tidak ada satu wasit asal Indonesia yang dipercayakan dalam turnamen tersebut.
"Bisa dibilang ini adalah pengalaman paling memalukan dalam sejarah perwasitan Indonesia. Semua karena pola pembinaan wasit di PSSI salah kaprah. PSSI harus bertanggung jawab karena mereka sudah gagal membina wasit"ucap Setiyono.
Buktinya, lanjut Setiyono dalam dua tahun terakhir setiap wasit Indonesia yang dikirimkan untuk mendapat lisensi FIFA tidak pernah lulus. Penyebab utama adalah ketidakmampuan komunikasi dalam bahasa Inggris.
"Sebagian besar juga bermasalah dengan kesegaran jasmani karena tidak mampu berlari dalam jarak 4.000 meter," ungkap Setiyono.
"Kalau masalah ini tidak diperbaiki, maka jangan harap ada wasit Indonesia yang dipercayakan memimpin pertandingan internasional di kemudian hari," timpal pria yang juga guru SMP 2 Jabon, Sidoarjo itu.
Sementara itu, wasit dari PSSI Achmad Sukamdi membenarkan bahwa saat ini kebanyakan wasit yang memimpin di kompetisi PT LPIS belum memiliki kualifikasi internasional. Menurutnya, perhatian PSSI kepada wasit bisa dibilang masih minim.
"Jangankan berpikir untuk meningkatkan kualitas wasit, honor saja tidak dibayarkan kok," jelas wasit asal Nganjuk itu. (dra/dik/ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WBA Gusur Chelsea dari Posisi Ketiga
Redaktur : Tim Redaksi