jpnn.com, JAKARTA - Banyak yang mengira pelek mobil tidak akan pernah rusak karena terbuat dari bahan alloy atau besi yang kuat.
Maka dari itu, pelek mobil juga harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak mengalami kerusakan.
BACA JUGA: HSR Wheel Rilis Pelek Bagi Penggemar Modifikasi JDM
Beberapa pemilik mobil memang belum menganggap penting pengecekan pelek.
Padahal pelek memiliki potensi kerusakan terutama di musim hujan yang mengakibatkan banyak jalan berlubang.
BACA JUGA: Dikabarkan Mendorong Pelayan Kafe, Robby Purba Minta Maaf Karena Belum Siap
Sekuat apa pun pembuatannya, tetap ada kemungkinan pelek mobil retak karena kecerobohan pengemudi.
Seperti keterangan tertulis Auto2000, Senin (15/2), setidaknya ada dua hal yang bisa menyebabkan pelek rusak. Berikut ulasannya.
BACA JUGA: Volkswagen Ajak Microsoft Kembangkan Kemampuan Mobil Otonom
1. Cek Tekanan Angin Ban.
Pengguna dapat memeriksa pelek mobil secara rutin bersamaan dengan pengecekan tekanan angin ban.
Pelek memiliki risiko besar mengalami kerusakan jika tekanan angin ban mobil kurang dari standar.
Pengguna juga disarankan untuk menggunakan ban standar dan menerapkan prinsip safety driving untuk mengurangi risiko ban mobil melindas lubang dengan kecepatan tinggi.
2. Jangan Menggunakan Ban dengan Profil Tipis.
Ban dengan profil tipis memang membuat tampilan pada mobil terlihat lebih keren. Namun, efek dari ban itu juga bisa merusak pelek mobil retak saat menghantam lubang di jalan.
Jika sudah terlihat ada keretakan atau permukaan pelek sudah tak bulat sempurna, disarankan untuk mengganti dengan pelek baru.
Jangan berspekulasi memperbaikinya sendiri karena konstruksi pelek sudah berubah dan sulit untuk bisa kembali normal. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Tips Mudah Turunkan Berat Badan Hanya dalam Waktu Seminggu
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian