Waspada! Ada Ancaman Virus Terbaru terhadap Aplikasi Penting di Android

Senin, 20 Juli 2020 – 15:43 WIB
Malware mengancam aplikasi. Foto: ANTARA/Shutterstoc

jpnn.com - PERUSAHAAN yang berbasis di Amsterdam, Threat Fabric, bergerak di bidang keamanan siber melaporkan adanya ancaman terhadap beberapa aplikasi android.

Dikutip dari Phone Arena, Senin, malware BlackRock menargetkan beberapa aplikasi populer.

BACA JUGA: 36 Aplikasi Android Berbahaya bagi Smartphone Anda, Segera Hapus!

Aplikasi itu adalah PayPal, Gmail, Yahoo Mail, Uber, Netflix, eBay, Amazon, Telegram, WhatsApp, Twitter, Snapchat, Skype, Instagram, Facebook, Youtube, Reddit.

Selain itu, BlackRock juga menargetkan TikTok, Tumblr, Pinterest, Tinder, Grindr, dan bahkan Google Play Store sendiri.

BACA JUGA: Ini Ratusan Emoji Baru di Sistem Android 11

Total, ada sekitar 337 aplikasi yang menjadi target malware BlackRock.

Karena jumlahnya yang begitu banyak, dan mungkin hampir semua orang menggunakannya, solusi untuk masalah ini jelas tidak dengan menghapus aplikasi-aplikasi tersebut.

BACA JUGA: Gmail Kini Mampu Memindai Malware di Lampiran

Aplikasi-aplikasi itu sendiri tidak berbahaya. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu khawatir jika mengunduh dari sumber resmi.

Bahaya akan muncul ketika diminta untuk menginstal "pembaruan Google" dari sumber pihak ketiga.

Cara kerja BlackRock, menurut Threat Fabric, akan bersembunyi di dalam aplikasi yang membuatnya tidak terlihat oleh pengguna.

Selanjutnya, malware Trojan tersebut akan meminta korban untuk mengakses Layanan Aksesibilitas, lalu menyamar sebagai pembaruan Google.

Malware BlackRock akan dengan cepat menyebar ke seluruh sistem tanpa meninggalkan jejak.

Hal itu karena Trojan akan mencegah kerja sebagian besar program antivirus, dan mulai bekerja untuk mencuri informasi finansial hingga nama pengguna dan kata sandi media sosial.

Tujuan utama BlackRock adalah mencuri data-data kredensial, bahkan bisa membajak pesan teks.

Pada dasarnya, BlackRock fokus pada hal mencuri informasi pribadi, dengan memanfaatkan aplikasi populer yang terhubung dengan institusi keuangan.

Namun, menurut Threat Fabric, cara paling sederhana, paling aman dan paling mudah untuk tetap terlindung dari ancaman semacam ini adalah dengan tidak bergantung pada toko aplikasi pihak ketiga.

Serta menginstal solusi antivirus yang bisa diandalkan dan langsung mencurigai serangan siber sebelum terjadi.

Pengguna ponsel juga disarankan untuk secara berkala memeriksa izin aplikasi.

Selain itu, pengguna ponsel sebaiknya memeriksa daftar pengeluaran kartu kredit untuk memastikan tidak ada transaksi yang tidak sah.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler