jpnn.com, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa asap rokok dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga mengakibatkan risiko terpapar Covid-19.
Menurut dia, asap rokok dapat menurunkan imunitas saluran napas.
BACA JUGA: Atasi Infeksi Saluran Pernapasan, Ketahui 5 Manfaat Rutin Minum Jus Lemon Campur Nanas
"Kalau orang merokok berkali-kali itu akan mematikan sistem sel imun pernapasan," ujar Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (31/3).
Dia menjelaskan jika imunitas pernapasan terganggu, maka dapat membuat risiko terjadinya akumulasi virus, bakteri yang masuk saluran pernapasan, dan menyebar ke tempat lain.
BACA JUGA: Penularan Virus Corona Bisa Melalui Asap Rokok?
Menurutnya, perokok juga memiliki reseptor ACE-2 lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
ACE-2 adalah reseptor yang sama yang dimiliki oleh virus SARS CoV 2 sehingga menjadi tempat untuk penularan.
BACA JUGA: 5 Kiat Terhindar dari Asap Rokok dan Bahayanya
"Seorang perokok berisiko tinggi dan menjadi lebih berat bila terkena Covid-19 karena memiliki jumlah reseptor yang lebih banyak dibanding yang bukan perokok," ucapnya.
Oleh karena itu, Agus Dwi meminta para perokok untuk berhenti merokok sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh tetap baik di tengah pandemi Covid-19.
"Kebiasaan merokok orang Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi dunia. Padahal, rokok itu memiliki hubungan yang sangat erat terhadap risiko Covid-19," katanya.
Agus mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi, sehingga masyarakat harus tetap waspada. "Hari ini saja mencapai 5.000-an kasus," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kasus aktif di Indonesia pada Rabu (31/3) mencapai 122.524. Hal ini setelah terjadi penambahan kasus baru sebanyak 5.937 orang.
Selain itu terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 5.635 orang dan meninggal dunia 104 pasien.
Dengan penambahan tersebut, tercatat 1.511.712 kasus Covid-19 di Indonesia sejak pasien pertama terkonfirmasi di tanah air pada Maret 2020.
Sebanyak 1.348.330 orang telah dinyatakan sembuh dan 40.858 meninggal dunia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy