jpnn.com, GRESIK - Lima ibu hamil meninggal sepanjang April 2019. Kejang-kejang (eklampsia) menjadi penyebab paling banyak. Pada tahun-tahun sebelumnya pun demikian.
Pada 2018, eklampsia juga menjadi penyebab terbanyak. Dari 20 kasus kematian, lima di antaranya akibat kejang-kejang.
BACA JUGA: Sering Melahirkan Tingkatkan Risiko Kanker Serviks?
BACA JUGA : Idap Kanker Serviks Saat Hamil, Lakukan 4 hal ini
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna menyatakan, lima kematian akibat eklampsia terjadi pada Januari hingga Maret. ''Dua eklampsia dari Bawean,'' ujarnya.
BACA JUGA: 3 Kiat Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
Menurut Khusna, penyebab eklampsia bisa berbagai faktor. Bisa genetik dan pernikahan pertama terlalu muda atau terlalu tua. ''Faktor risikonya banyak,'' tambahnya.
BACA JUGA : 3 Kiat Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
BACA JUGA: 8 Kiat Aman bagi Ibu Hamil Saat Pakai Produk Pembersih Rumah
Yang jelas, eklampsia terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi. ''Kalau preeklampsia masih kategori hipertensi dalam kehamilan. Belum timbul kejang-kejang,'' jelasnya.
Khusna menjelaskan, ibu hamil sebaiknya betul-betul menjaga kesehatannya. Secara berkala, mereka harus rajin kontrol kesehatan di faskes terdekat.
Terutama puskesmas. Sebab, gejala awal eklampsia atau preeklampsia sering dihiraukan. (son/c15/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada, Ini Bahaya Hemofilia pada Ibu Hamil
Redaktur & Reporter : Natalia