Waspada! Diet Ekstrem Bikin Tubuh Rentan Terpapar COVID-19

Rabu, 10 Maret 2021 – 04:25 WIB
Diet. Foto: Harvard Health

jpnn.com - Menurunkan berat badan dengan cara diet atau mengatur pola makan memang bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung atau diabetes. 

Namun, melakukan diet atau mengurangi asupan makan secara ekstrem, juga bisa menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit. 

BACA JUGA: Bukan di Lengan, Efektifkah Suntik Vaksin di Bokong?

Baru-baru ini, para ahli menemukan bahwa diet ekstrem berisiko menyebabkan seseorang terkena infeksi virus corona. 

Lalu bagaimana hubungan antara diet ekstrem dan infeksi virus corona? Simak ulasan berikut ini. 

BACA JUGA: Benarkah Madu Bisa Menyuburkan Kandungan?

Dampak Diet Ekstrem Terhadap Risiko COVID-19

Dilansir dari beberapa sumber, pada umumnya, diet digolongkan menjadi dua kategori. Pertama adalah diet yang dilakukan dengan mengurangi kalori yang dikonsumsi. 

BACA JUGA: 7 Manfaat Main Sepatu Roda untuk Kesehatan, Nomor 4 Diincar Para Pediet

Kedua, diet yang cenderung menghindari jenis makanan tertentu, misalnya makanan berlemak, mengandung gula, atau makanan spesifik lainnya. 

Diet yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan mudah terinfeksi COVID-19 adalah diet yang hanya mengonsumsi satu jenis makanan dengan porsi sedikit.

Diet tersebut bisa digolongkan sebagai diet ekstrem.

Misalnya, sarapan hanya mengonsumsi selembar roti, makan siang hanya secangkir buah, dan makan malam hanya makan sebutir telur.

Pola makan seperti ini tidak sehat karena mengganggu asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Ketika asupan nutrisi sedikit dan tidak seimbang alias hanya makan makanan yang itu-itu saja, tubuh jadi tidak bisa bekerja dengan baik untuk menghasilkan sel-sel kekebalan tubuh yang prima. 

Tak dimungkiri, kekebalan tubuh pun jadi menurun dan Anda rentan untuk terkena COVID-19 di masa pandemi. 

Dokter Devia Irine Putri juga menyuarakan hal yang sama.

“Diet ketat atau ekstrem (tidak sehat) akan memengaruhi daya tahan tubuh sehingga bisa menyebabkan tubuh mudah sakit. Tidak hanya meningkatkan risiko infeksi virus COVID-19 saja, tapi bisa juga virus atau bakteri lainnya," jelas dia.(klikdokter) 


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler