jpnn.com - NINTENDO baru saja mengumumkan bahwa sebanyak 300 ribu akun penggunanya dibobol hacker.
Nintendo pun meminta maaf dan berjanji akan meningkatkan keamanan sistem mereka agar kasus peretasan itu tidak terulang kembali.
BACA JUGA: Gawat! Hacker Bobol Dokumen Rudal Nuklir AS, Ulah Rusia?
Nintendo menyebut, bahwa peretasan itu terjadi sejak April 2020 lalu. Para hacker melakukan secara bertahap mulai dari 16 ribu akun dan dilanjutkan dengan meretas 140 ribu akun lainnya.
Nintendo menyatakan, ada sejumlah data yang diambil dari 300 ribu akun pengguna yang dihack antara lain data terkait tanggal lahir dan alamat email pengguna.
BACA JUGA: Nintendo Akan Daur Ulang Gim Super Mario Lawas
"Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran bagi pelanggan. Kami berjanji untuk meningkatkan keamanan dan untuk mencegah hal ini terjadi lagi," kata Nintendo dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Gadgets360, Kamis (11/6).
Nintendo menambahkan, para peretas membobol ID Nintendo Network yang terintegrasi dengan platform Wii U dan Nintendo 3DS.
BACA JUGA: Berita Duka, Pencipta Konami Code Gim Konsol Nintendo Meninggal Dunia
Kemudian mereka pun membobol akun Nintendo yang biasanya digunakan untuk pembelian di toko online resmi perusahaan.
Kendati demikian, Nintendo mengklaim kalau pembelian ilegal tidak merugikan pengguna dan peretas tidak mengambil data rincian kartu kredit pengguna.
Untuk menjamin klaim tersebut, Nintendo siap memberika ganti rugi jika ada pengguna yang merasa saldo uuangnya berkurang akibat peretasan tersebut. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian