jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda mendapatkan cukup tidur setiap malam? Banyak orang kini mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
Hal ini tentu bisa membuat seseorang itu tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malamnya.
BACA JUGA: 3 Makanan yang Bisa Meningkatkan Energi Akibat Kurang Tidur
Nah, Anda tentu perlu mengetahui bahaya kurang tidur ini bagi kesehatan tubuh.
Hal ini bisa membuat Anda meningkatkan kewaspadaan akan bahaya dari kurang tidur tersebut untuk kesehatan tubuh.
BACA JUGA: Ini 7 Efek Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan Kulit
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Healthline.
https://www.healthline.com/health/sleep-deprivation/effects-on-body?fbclid=IwAR3KqkjzTyFX7Lla1QAQLwo9iNieXbeyCTFOOBcFXgE8BZACu7eyMdDGoQU#Immune-system.
BACA JUGA: 5 Minuman Sehat yang Bantu Anda Tidur Nyenyak Malam Ini
1. Sistem kekebalan tubuh
Saat tidur, sistem kekebalan Anda menghasilkan zat pelindung dan melawan infeksi seperti antibodi dan sitokin.
Tubuh menggunakan zat ini untuk memerangi penjajah asing seperti bakteri dan virus.
Sitokin tertentu juga membantu Anda untuk tidur, memberikan efisiensi sistem kekebalan tubuh kamu untuk mempertahankan tubuh Anda dari penyakit.
Kurang tidur mencegah sistem kekebalan Anda membangun kekuatannya.
Jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh kamu mungkin tidak bisa menangkis penyerang, dan mungkin juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit.
Kurang tidur jangka panjang juga meningkatkan risiko Anda untuk kondisi kronis, seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung.
2. Sistem pernapasan
Hubungan antara tidur dan sistem pernapasan berjalan dua arah.
Gangguan pernapasan malam hari yang disebut apnea tidur obstruktif (OSA) bisa mengganggu tidur Anda dan menurunkan kualitas tidur.
Saat Anda bangun sepanjang malam, ini bisa menyebabkan kurang tidur, yang membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek dan flu.
Kurang tidur juga bisa memperburuk penyakit pernapasan yang ada, seperti penyakit paru-paru kronis.
3. Sistem pencernaan
Seiring dengan makan terlalu banyak dan tidak berolahraga, kurang tidur merupakan faktor risiko lain untuk menjadi kelebihan berat badan dan obesitas.
Tidur memengaruhi kadar dua hormon, leptin dan ghrelin, yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Leptin memberi tahu otak bahwa Anda sudah cukup makan.
Tanpa tidur yang cukup, otak Anda mengurangi leptin dan meningkatkan ghrelin, yang merupakan perangsang nafsu makan.
Fluks hormon ini bisa menjelaskan ngemil di malam hari atau mengapa seseorang makan berlebihan di malam hari.
Kurang tidur juga bisa membuat Anda merasa terlalu lelah untuk berolahraga.
Seiring waktu, berkurangnya aktivitas fisik bisa membuat Anda bertambah gemuk karena Anda tidak membakar cukup kalori dan tidak membangun massa otot.
Kurang tidur juga menyebabkan tubuh Anda melepaskan lebih sedikit insulin setelah kamu makan. Insulin membantu mengurangi kadar gula darah (glukosa).
Kurang tidur juga menurunkan toleransi tubuh terhadap glukosa dan berhubungan dengan resistensi insulin yang bisa menyebabkan diabetes mellitus dan obesitas.
4. Sistem kardiovaskular
Tidur memengaruhi proses yang menjaga jantung dan pembuluh darah tetap sehat, termasuk yang memengaruhi gula darah, tekanan darah, dan tingkat peradangan.
Ini juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh Anda untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung.
Orang yang kurang tidur lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular.
Satu analisis mengaitkan insomnia dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
5. Sistem endokrin
Produksi hormon tergantung pada tidur Anda. Untuk produksi testosteron, Anda memerlukan setidaknya 3 jam tidur tanpa gangguan, yaitu sekitar waktu episode REM pertama Anda.
Bangun sepanjang malam bisa memengaruhi produksi hormon.
Gangguan ini juga bisa memengaruhi produksi hormon pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja.
Hormon-hormon ini membantu tubuh membangun massa otot dan memperbaiki sel dan jaringan, di samping fungsi pertumbuhan lainnya.
Kelenjar pituitari melepaskan hormon pertumbuhan sepanjang hari, tetapi tidur dan olahraga yang cukup juga membantu pelepasan hormon ini.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa