jpnn.com, JAKARTA - BUAH pepaya telah lama terkenal akan manfaatnya dalam melancarkan buang air besar.
Selain itu, buah pepaya juga mengandung berbagai manfaat dan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.
BACA JUGA: 4 Manfaat Sehat Makan Buah Pepaya
Buah pepaya mengandung folat, tembaga, berbagai vitamin dan lainnya.
Namun, berlebihan mengonsumsi pepaya juga tidak baik untuk kesehatan.
BACA JUGA: 8 Khasiat Buah Pepaya, Nomor 3 Bikin Kaget
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Gangguan pencernaan
Kandungan serat dalam pepaya sangat baik bagi kesehatan.
BACA JUGA: 3 Manfaat Bunga Pepaya Campur Madu, Nomor 2 Bikin Kaget
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, pepaya justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Pepaya ternyata juga bisa memperburuk diare jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Selain itu, konsumsi pepaya berlebihan yang tidak dibarengi dengan konsumsi cairan juga menyebabkan sembelit.
Enzim papain dalam pepaya, jika dikonsumsi secara berlebih akan menimbulkan kembung, iritasi lambung, kram perut, dan mual.
2. Memperlambat detak jantung
Diyakini bahwa orang dengan gangguan jantung harus menghindari konsumsi pepaya berlebihan.
Sebab, kandungan papain dalam buah ini diperkirakan memperlambat laju detak jantung dengan cara yang berbahaya. Ini kemungkinan memicu kondisi kardiovaskular yang serius.
Jika memiliki masalah kardiovaskular, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi pepaya.
3. Memengaruhi sistem reproduksi
Makan pepaya secara berlebihan juga bisa menyebabkan masalah dengan kesuburan. Ini disebabkan oleh papain yang ditemukan di pepaya.
Papain adalah enzim yang bisa membantu memperlancar pencernaan.
Namun, enzim ini juga bisa berdampak pada kesehatan reproduksi.
Dalam jumlah besar, enzim ini akan menekan progesteron, membuatnya menjadi kontrasepsi alami.
Lateks pada pepaya muda juga mengubah siklus menstruasi.
Konsumsi pepaya berlebih dalam jangka panjang menyebabkan penurunan jumlah cairan pria dan menyebabkan infertilitas.
Secara umum, seseorang harus menghindari makan pepaya jika sedang hamil atau mencoba untuk hamil.
4. Menyebabkan ruam kulit
Enzim papain kerap menjadi bahan dalam krim anti penuaan.
Namun, tidak semua jenis kulit bereaksi positif terhadap aplikasi topikal papain pepaya.
Orang dengan alergi lateks juga mungkin alergi terhadap pepaya karena buah ini mengandung enzim yang disebut chitanases.
Alergi lateks bisa menyebabkan ruam, panas, dan kemerahan pada kulit. Gejala lain yang dilaporkan termasuk kulit gatal dan kering.
5. Sebabkan karotenemia
Pepaya matang sangat tinggi akan beta-karoten. Beta-karoten merupakan salah satu jenis antioksidan yang sangat baik untuk fungsi penglihatan.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, beta-karoten dalam pepaya bisa menyebabkan perubahan warna kulit yang secara medis dikenal sebagai karotenemia.
Karotenemia adalah kondisi klinis yang ditandai oleh pigmentasi kuning pada kulit dan peningkatan kadar beta-karoten dalam darah.
Karotenemia banyak ditemukan pada anak dan cenderung tidak bahaya.
Namun, karena gejalanya yang mirip bisa menyebabkan diagnosis penyakit kuning yang keliru.
6. Sebabkan alergi pernapasan
Papain, enzim yang ada dalam pepaya bisa menjadi alergen yang kuat.
Mengonsumsi pepaya berlebihan bisa memicu berbagai gangguan pernapasan seperti sesak napas, bersin, asma, dan hidung tersumbat.
Jika memiliki gangguan pernapasan, seperti asma atau kondisi alergi apa pun, sebaiknya pertimbangkan konsumsi pepaya muda yang mengandung banyak papain.
7. Berinteraksi dengan obat pengencer darah
Penelitian telah membuktikan bahwa lateks pada pepaya berpotensi meningkatkan efek pengencer darah.
Jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau antikoagulan seperti aspirin, konsultasikan pada dokter tentang konsumsi pepaya, terutama pepaya muda.
Bila Anda akan menjalani operasi dalam beberapa minggu, hindari buah ini karena sifat antikoagulannya.
Menurut berbagai penelitian yang dilakukan pada pepaya, orang yang terkena kondisi pembekuan darah, seperti hemofilia dan trombosis, juga harus menahan diri dari mengonsumsi pepaya.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa