Warga Australia sedang diperingatkan tentang adanya ‘hacker’ atau peretas yang mendapatkan akses ke kamera Webcam di rumah, dan bahkan kamera yang digunakan untuk memantau bayi tidur.
Sebuah situs Rusia telah menemukan gambar-gambar yang bisa diunduh langsung dari ribuan kamera Webcam pribadi di seluruh dunia, termasuk dari rumah dan sejumlah perusahaan di Australia.
BACA JUGA: Mahasiswa Perth Ciptakan Baju Anti-Matahari
Situs ini terdaftar di wilayah lepas pantai Australia, yakni Kepulauan Cocos.
BACA JUGA: Dirut ABC: Pemotongan Anggaran Berakibat PHK Karyawan
Pihak berwenang di Inggris mengatakan, rekan-rekan mereka di Australia membantu mereka dalam menghentikan keberadaan situs tersebut.
Namun pihak berwenang di Australia mengutarakan, mereka bergantung pada kerjasama dari luar negeri untuk menutup situs internet.
BACA JUGA: Mantan Diplomat Malaysia Bantah Coba Perkosa Perempuan Selandia Baru
Timothy Pilgrim, dari Departemen Komunikasi Australia yang menangani urusan privasi, mengatakan, situs Rusia tersebut mengkhawatirkan.
"Apa yang kami lihat adalah sebuah situs yang diduga mampu terhubung ke kamera Webcam warga dan ke teknologi kamera jenis lain," sebutnya.
"Kamera webcam berada di wilayah publik karena beberapa orang tidak memiliki kata sandi atau pengaman yang layak atau cukup kuat, mereka benar-benar mampu untuk menyadap dan melihat apa yang terjadi, dalam beberapa kasus, di rumah-rumah warga," tambahnya.
Komisaris Informasi Inggris, Christopher Graham, mengatakan, ia ingin agar situs yang melanggar privasi itu dihapus.
"Ini adalah situs yang jelas-jelas dijalankan oleh warga Rusia, terdaftar di wilayah lepas pantai yang dikelola oleh Australia, dan saya ingin agar Rusia mencabut situs ini segera," utaranya.
Namun sejauh ini, pihak berwenang sejauh di Australia belum mampu menutup situs tersebut.
"Kami mulai bekerja dengan rekan-rekan kami di Eropa untuk melihat tindakan apa yang bisa diambil untuk mengakhiri aksi mereka," tutur Timothy.
Namun ia mengatakan, pengguna komputer juga memiliki tanggung jawab untuk menangani kasus ini.
"Saya benar-benar menekankan, orang-orang di Australia, jika mereka menggunakan kamera Webcam, seharusnya memastikan bahwa mereka menggunakan kata sandi," tegasnya.
Ia melanjutkan, "Jangan gunakan yang sudah melekat dengan peralatannya, karena inilah cara perusahaan agar mampu mengakses kamera webcam, karena orang-orang tidak mengubah kata sandi standar yang mereka dapatkan ketika mereka membeli webcam."
Alastair MacGibbon, Direktur Pusat Keamanan Internet di Universitas Canberra, menerangkan, bahkan jika situs itu dihapus, ia masih bisa muncul kembali di tempat lain di dunia.
"Ini mengarah ke perlunya menangani masalah yang ditampilkan situs ini, dan itu artinya, saat kita semakin banyak menggunakan perangkat yang terhubung ‘IP’ seperti kamera keamanan, kita perlu memastikan bahwa kita mengubah kata sandi pada perangkat tersebut untuk mencegah orang-orang seperti ini meretas, dan kemudian menunjukkan apa yang mereka sadap, ke seluruh dunia, "jelasnya.
"Manufacturers should be shipping products so that when you plug it in for the first time, it tells you that you must change the password."
Ia mengatakan, para produsen kamera internet harus membuat produk mereka menjadi lebih aman.
"Apa yang kita tidak tahu, tentu saja bahwa perangkat itu beroperasi secara tidak aman. Para produsen harusnya mengirim produk mereka, sehingga ketika Anda memasangnya untuk pertama kali, Anda mendapat peringatan untuk wajib mengubah kata sandi," kemukanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Bantu ISIS, Warga Sydney Resmi Diadili