Waspada Menit Akhir

Rabu, 11 September 2013 – 08:22 WIB

jpnn.com - MALANG - Skuad Arema Cronous bakal menjalani laga superberat di markas Persidafon, Papua sore nanti. Karena bukan hanya melawan sebelas pemain, tapi juga menghadapi faktor nonteknis. Yang dimaksud nonteknis ini selain masalah cuaca yang sangat panas (30 derajat celcius) juga kemungkinan permainan mata kubu tuan rumah dengan perangkat pertandingan.    

 

Sudah jamak, setiap laga di ranah Papua, sangat sulit tim lawan dari luar Puala Cendrawasih itu bisa menang. Tim asal Papua tidak pernah mau hasil seri apalagi kalah.Terlebih, laga sore nanti tidak jadi disiarkan secara langsung televisi nasional.

BACA JUGA: Balotelli Selamatkan Muka Italia

Padahal dari jadwal semula yang diterima Arema, laga nanti bakal disiarkan langsung. Kondisi ini sangat rawan Arema jadi korban main mata tuan rumah.   

BACA JUGA: Kalahkan Belarusia, Prancis Dekati Spanyol

Adanya ancaman dua non faktor teknis itu, General Manager Arema Ruddy Widodo mengingatkan agar pemain tidak lengah di menit-menit akhir.Sebab, putaran pertama lalu ketika tur Papua menghadapi Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura, gawang Kurnia Meiga bobol di menit-menit akhir. Padahal waktu itu kondisinya sudah unggul lebih dulu.

Saat lawan Persiwa, tim Singo Edan sudah unggul 2-0 lebih dulu lewat Greg Nwokolo dan Cristian Gonzales. Tapi kemudian disamakan pemain Persiwa Vali Khorsandi menit ke-82 dan Camara Sekou pada menit ke-84.Kejadian kembali terulang saat melawan Persipura Jayapura. Unggul 1-0 lewat Greg Nwokolo, kemudian disamakan oleh Zah Rahan pada menit ke-84.

BACA JUGA: Turki Permalukan Rumania, Hungaria Gilas Estonia

"Sudah dua kali musim ini unggul lawan tim Papua di kandang mereka, tapi akhirnya disamakan menit-menit akhir. Ini yang saya ingatkan kepada pemain agar tidak terulang untuk kali ketiga," tegas pengusaha travel ini.   

Selain itu ketika menghadapi cuaca panas, pemain harus bisa menghemat stamina saat tanding. Sehingga, sepanjang 2x45 menit, kondisi fisik tetap prima. Apalagi fisik pemain Persidafon dipastikan lebih kuat."Makanya tim Papua sering cetak gol di menit akhir. Karena stamina mereka masih kuat sampai menit akhir," kata Ruddy.

Untuk meredam ancaman itu, secara teknis Arema Cronous bakal bermain sedikit bedadibanding laga sebelumnya. Kalau biasanya tim berjuluk Singo Edan ini mengandalkan kecepatan pemain winger dan strikernya,saat lawan Persidafon itu tak akan dilakukan.

Sebab dari sisi kecepatan, Persidafon justru sedikit lebih unggul.Apalagi Eduard Ivakdalam dkk sudah terbiasa bermain dalam cuaca Papua yang cukup panas. Karena itu, tim pelatih menyiapkan timnya untuk mengajak pemain tuan rumah bermain dengan tempo pelan dan mengandalkan ball possesion. Apalagi rumput Stadion Barnabas Youwe juga tergolong apik.

"Stadion rumput bagus. Jadi mendukung pola permainan umpan-umpan pendek," tegas pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan kemarin.

Lebih lanjut, taktik bermain dengan tempo lambat juga ditujukan untuk menghemat tenaga para penggawa Singo Edan. Karena suhu siang hari mencapai lebih dari 30 derajat celcius."Makanya latihan terakhir kami coba siang hari. Biar pemain adaptasi dengan cuaca yang lebih panas," tegas dia.

Terkait panasnya cuaca ini, defender Thierry Gathuessi mengaku sudah merasakannya bermain sore hari di Stadion Barnabas Youwe musim lalu bersama Sriwijaya FC."Kalau tidak main pelan-pelan, tenaga bisa cepat habis di sini. Panas sekali kalau sore. Kalau main malam juga tidak mungkin karena lampu stadion tidak terang sepertinya," kata pemain yang memegang paspor Prancis itu. (iw/abm/jpnn/ko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imbangi Ukraina, Inggris Pimpin Grup H


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler