Waspada Penumpang Gelap dalam Isu Boikot Produk

Sabtu, 16 Maret 2024 – 11:48 WIB
Masyarakat harus mewaspadai isu boikot sejumlah produk yang telah lama terjadi. Ilustrasi Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar sejarah Islam, Haikal Hassan mengungkapkan masyarakat harus mewaspadai isu boikot sejumlah produk yang telah lama terjadi.

Seperti diketahui, isu boikot produk yang diduga berafiliasi dengan Israel terus bergulir, salah satunya menimpa produk air minum dalam kemasan (AMDK).

BACA JUGA: Aksi Boikot Produk Israel Bikin Pendapatan Turun 70 Persen, Ribuan Pekerja Kena PHK

Menurut Haikal, ada pihak yang dengan sengaja membuat daftar produk boikot tersebut secara asal.

"Kemenkominfo juga harus bertindak, siapa yang menyebarkan hoaks daftar produk ini? Karena produk-produk itu banyak yang dari Indonesia kok malah diboikot," kata Haikal seperti dikutip, Sabtu (16/3).

BACA JUGA: Arahan Khusus MUI Menjelang Ramadan: Boikot Produk Terafiliasi Israel

Haikal menilai ajakan boikot sudah dimanfaatkan oleh pihak tertentu dalam berkompetisi. Menurutnya, gerakan boikot pada akhirnya telah menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Miftahul Huda membantah bahwa pihaknya membuat daftar barang yang harus diboikot sampai melakukan kampanye produk tertentu di media sosial.

"MUI tidak berkompeten untuk merilis produk Israel, atau yang terafiliasi ke Israel. Yang diharamkan bukan produknya, tetapi aktivitas dukungannya," kata Miftahul Huda.

Dia menegaskan MUI juga tidak berhak untuk mencabut produk-produk yang sudah bersertifikasi halal. Dia menjelaskan bahwa sistem sertifikasi halal dikeluarkan dengan melibatkan banyak pihak guna menjamin sebuah produk.

Dia menekankan bahwa ada pihak lain yang membuat daftar produk boikot dan sama sekali bukan dari MUI. Mereka sama sekali belum mengetahui apakah produk-produk yang beredar di internet itu memang benar-benar produk Israel dan afiliasinya atau tidak.

"MUI sama sekali tidak pernah merilis daftar produk itu. Itu dari pihak lain ya, bukan MUI," katanya.

Pencatutan nama serupa oleh pihak tidak bertanggung jawab juga menimpa Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ikhsan Abdullah. Dia difitnah telah melakukan ajakan boikot terhadap Aqua.

Pernyataan Ikhsan disebarkan oleh pihak tertentu di media sosial guna mencari keuntungan pribadi dari gerakan boikot. Namun, dalam video yang disebar itu pernyataan Ikhsan sudah dipotong-potong alias tidak utuh.

Ikhsan mengaku tidak pernah menyebutkan produk apa pun untuk diboikot. Dia menegaskan MUI juga tidak mengeluarkan daftar produk apapun. Produk yang sudah mendapat label halal artinya aman untuk dibelanjakan masyarakat.

Keberadaan oknum yang menunggangi isu DBS di Indonesia juga sudah disinggung oleh Ekonom Mumtaz Foundation, Nurizal Ismail.

Nurizal menjelaskan bukan tidak mungkin ada ‘penumpang gelap’ yang sengaja memanfaatkan konflik ini untuk menjatuhkan perusahaan lain.

"Masyarakat sebaiknya berhati-hati juga terhadap adanya pihak-pihak tertentu yang hanya memanfaatkan konflik Gaza ini untuk tujuan persaingan usaha semata," katanya.

Dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia itu menjelaskan penumpang gelap tersebut sengaja ikut berkampanye tetapi bukan untuk tujuan mulia seperti membantu Palestina.

Namun, tujuan sebenarnya adalah menjatuhkan kompetitor mereka.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Boikot   Halal   MUI   Palestina   Aqua  

Terpopuler