jpnn.com - Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang dimulai dan berasal dari pertumbuhan sel ganas di paru-paru. Tak hanya dari kebiasaan merokok aktif dan paparan asapnya, ada beberapa faktor lain yang turut berkontribusi menjadi penyebab kanker paru.
Data Globocan tahun 2018 menunjukkan bahwa kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 136,2 per 100 ribu penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan kedelapan dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara, dan peringkat ke-23 se-Asia.
BACA JUGA: Sering Naik Ojek Bisa Picu Kanker Paru?
Kanker paru-paru termasuk jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi pada pria, yaitu 19,4 per 100 ribu, dengan rata-rata kematian 10,9 per 100 ribu penduduk.
Perokok aktif memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru, meski sebetulnya kanker ini juga bisa terjadi pada orang-orang yang tidak merokok.
BACA JUGA: 6 Makanan ini Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru
Risiko kanker paru-paru meningkat seiring lamanya waktu dan jumlah rokok yang Anda isap. Jika berhenti merokok, bahkan setelah merokok selama bertahun-tahun, Anda dapat secara signifikan mengurangi peluang terkena kanker paru-paru.
Meski demikian, rokok bukanlah satu-satunya faktor penyebab kanker. Ada beberapa hal lain yang disebut-sebut bisa turut memicu kanker paru.
Gejala kanker paru
Kanker paru-paru biasanya tidak menyebabkan tanda dan gejala pada tahap paling awal. Tanda dan gejala kanker paru-paru biasanya terjadi hanya ketika penyakitnya sudah lanjut.
Tanda dan gejala kanker paru secara umum adalah:
- Batuk baru yang tidak kunjung sembuh
- Batuk darah, meski jumlahnya sedikit
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Suara serak berkepanjangan
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Nyeri tulang
- Nyeri kepala
Klasifikasi kanker paru
Kanker paru-paru terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan penampakan sel kanker di bawah mikroskop. Dokter biasanya akan membuat keputusan perawatan berdasarkan jenis kanker paru-paru utama yang dimiliki pasien.
Dua jenis umum kanker paru-paru meliputi:
Small cell lung cancer (SCLC)
SCLC adalah bentuk kanker paru yang lebih agresif dengan sel-sel kanker cenderung tumbuh dengan cepat dan melakukan penjalaran (metastasis) ke organ tubuh lain.
Akibatnya, kondisi ini biasanya dapat terdiagnosis setelah kanker menyebar ke seluruh tubuh, sehingga membuat tingkat kesembuhan menjadi rendah. Namun bila terdeteksi lebih awal, SCLC bisa diobati lebih efektif sebelum kanker berlanjut.
Non-small cell lung cancer (NSCLC)
NSCLC memiliki empat jenis yaitu adenocarcinoma, bronchoalveolar, squamous cell carcinoma, dan large cell carcinoma.
Seseorang yang mengidap kanker jenis ini memiliki peluang hidup yang kecil jika tak segera diatasi sejak awal. Sekitar 90 peresn kasus NSCLC disebabkan oleh asap rokok, baik perokok aktif maupun pasif.
Namun meski tak semua perokok mengalami hal ini, tetapi mereka memiliki risiko hingga 13,3 kali dibanding mereka yang tidak merokok.
Faktor penyebab kanker paru
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru. Beberapa faktor risiko dapat dikendalikan, misalnya dengan berhenti merokok. Namun, ada beberapa faktor lain tidak dapat dikendalikan, seperti riwayat keluarga.
Selain rokok, faktor risiko kanker paru meliputi:
1. Paparan gas radon
Radon diproduksi dari pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air yang akhirnya menjadi bagian dari udara bebas yang Anda hirup. Tingkat radon yang tidak aman dapat menumpuk di bagian bangunan apa pun, termasuk rumah Anda.
2. Paparan asbes dan bahan karsinogen lainnya
Paparan asbes di tempat kerja dan zat lain yang diketahui menyebabkan kanker seperti arsenik, kromium, dan nikel juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru, terutama jika Anda seorang perokok.
3. Riwayat keluarga dengan kanker paru-paru
Individu yang memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak dengan riwayat kanker paru-paru memiliki peningkatan risiko berkali lipat jika dibandingkan dengan yang tidak.
4. Pola dan asupan gizi makanan yang tidak seimbang
Pada dasarnya, tubuh memiliki mekanisme untuk memperbaiki sel yang rusak akibat paparan zat kimia atau polusi. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan bagian dari imunitas tubuh untuk mempertahankan diri.
Namun, jika asupan gizi yang turut membantu imunitas tubuh justru tidak tercukupi, maka kemampuan regenerasi kemampuan tubuh dalam menangkal radikal bebas akan menurun. Hal ini dapat mencetuskan berbagai penyakit berbahaya, tak terkecuali kanker.
Demikianlah beberapa penyebab kanker paru yang tak hanya dicetuskan oleh rokok. Kanker paru bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor tadi. Selain itu, jalani hidup sehat, olahraga teratur, kelola stres dengan baik, dan lakukan kontrol kesehatan secara berkala untuk mendeteksi kelainan gangguan kesehatan apa pun sejak dini.(RN/RH/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy