jpnn.com, MALANG - Pertumbuhan awan konventif di langit Malang Raya berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan, badai, Guntur, angin kencang dan puting beliung.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Hana Amalina mengatakan, cuaca ekstrem tersebut akan terjadi di wilayah Malang Raya hingga sabtu (9/12).”Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang bisa saja terjadi pada siang, sore, atau malam hari. Jadi, tetap waspada saja,” ucapnya.
BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Naik Lumayan
Dia menambahkan, saat cuaca ekstrem, kecepatan angin bisa mencapai 05 hingga 60 km/jam. Arah angin tersebut dalam prakiraannya berasal dari selatan hingga barat daya. Sehingga, hal itu bisa menimpulkan pohon yang sudah lapuk tumbang.
”Ketika dalam keadaan seperti itu, saat di luar rumah usahakan jangan berada didekat pohon besar atau pohon yang sudah tua,” imbuhnya.
BACA JUGA: Peralihan Musim, BMKG Imbau Waspada Angin Kencang
Sedangkan untuk suhu udara yang ada saat cuaca seperti saat ini berkisar antara 19 hingga 30 derajat celcius. Akibat cuaca tersebut bisa saja kesehatan juga akan terganggu. Oleh karena itulah, dia juga menghimbau untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dalam keadaan tersebut.
”Makanya, ketika sudah terkena hujan yang intensitas tinggi dan ditambah suhu udara yang tidak menentu itu bisa menyebabkan orang sakit,” pungkasnya.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Pesisir Selatan Turun 20 Persen
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat, pada musim hujan ini, pohon tumbang menjadi ancaman paling serius di Kota Malang setelah kebakaran. Sepanjang tahun ini, ada 50 pohon tumbang dan 46 kali tanah longsor.
Sedangkan untuk kebakaran di musim kemarau, mencapai 68 kali. Selain itu, ada juga genangan Air 5 kali, gempa 2 kali, angina kencang dan puting beliung 9 kali, dan bencana lain-lain 17 kali. Berarti total keseluruhan bencana di tahun 2018 perbulan November terjadi 197 kali. (nr3/riq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Ekstrem, Hati-Hati Flu Unggas
Redaktur & Reporter : Soetomo