jpnn.com, JAKARTA - SELAIN rokok biasa, vaping kini menjadi salah satu rokok kesukaan kaum pria.
Namun seperti halnya dengan rokok tembakau biasa, vaping juga berbahaya untuk kesehatan, terutama paru-paru.
BACA JUGA: Kaitan Vaping dengan Masalah Paru-Paru
Nah, hasil penelitian ini mungkin membuat para pria tidak ingin menghisap vaping lagi.
Menurut laman Webmd, peneliti menemukan vaping meningkatkan risiko disfungsi ereksi atau impotensi lebih dari dua kali lipat.
BACA JUGA: Ukuran Kerah Baju Berhubungan dengan Risiko Impotensi
Setelah melacak risiko disfungsi ereksi (DE) di antara hampir 25.000 pria berusia 20 tahun dan lebih tua, para peneliti menemukan bahkan vapers tanpa riwayat penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya yang biasanya terkait dengan impotensi, mengalami risiko peningkatan DE lebih dari dua kali lipat.
Temuan menunjukkan, sementara rokok elektronik mungkin menawarkan beberapa manfaat untuk menghentikan kebiasaan merokok, ada potensi kerugiannya juga.
BACA JUGA: Vaping Bisa Meningkatkan Kolesterol Jahat dalam Tubuh?
" Setiap produk tembakau atau nikotin tidak akan pernah bebas risiko, terutama bagi mereka yang berpikir untuk mulai menggunakannya," kata penulis utama studi, Dr. Omar El Shahawy.
" Ada banyak bukti paparan kadar nikotin yang tinggi dalam produk tembakau tradisional secara konsisten bisa mengganggu fungsi ereksi normal," El Shahawy mencatat.
Untuk mengeksplorasi risiko DE dan rokok elektrik, para peneliti menyaring data mengenai vapers pria.
Tim peneliti fokus pada dua kelompok pasien, dua pertiga di antaranya berkulit putih.
Kelompok pertama mencakup hampir 14.000 pria berusia 20 tahun ke atas, beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit jantung.
Kelompok kedua mencakup sekitar 11.000 pria berusia antara 20 dan 65 tahun, tidak ada yang memiliki diagnosis penyakit jantung sebelumnya.
Sekitar setengah dari pria dalam kelompok yang lebih besar adalah mantan perokok.
Sekitar seperlima melaporkan penggunaan rokok saat ini, sementara 14 persen mengatakan mereka menggunakan produk tembakau jenis lain.
Hampir 5 persen dari mereka yang berada di kelompok pertama mengatakan mengisap vaping sampai tingkat tertentu.
Pada kelompok yang sehat jantungnya, 5,6 persen pria mengatakan mereka mengisap vaping sesekali.
Disfungsi ereksi atau impotensi disebut-sebut sebagai masalah pada 20,7 persen pria dalam kelompok yang lebih besar, dan lebih dari 10 persen pria dalam kelompok jantung sehat.
Pada akhirnya, vaping di kedua kelompok dikaitkan dengan risiko DE lebih dari dua kali lipat, dibandingkan dengan mereka yang mengatakan tidak pernah vaping.
El Shahawy mengatakan timnya memperkirakan adanya tingkat risiko DE atau impotensi yang lebih tinggi di kalangan vapers.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany