Waspada Siklon Tropis Saola

Untuk Kawasan Indonesia Timur

Minggu, 29 Juli 2012 – 05:20 WIB

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini bagi warga yang ada di kawasan Indonesia Timur. Mereka yang tinggal di Kalimantan Timur hingga Papua harus mewasdai dampak siklon tropis Saola. Sebab, badai itu dapat memicu banjir, longsor dan kecelakaan di perairan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonegoro mengatakan, peringatan itu diperlukan. Sebab, kemarin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peningkatan depresi tropis menjadi Siklon Saola di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

"Memang, siklon tropis Saola diperkirakan bakal menjauh dari Indonesia, tetapi kekuatannya saat ini makin meningkat dan menguat," ujarnya. Saat ini, posisi siklon tropis tersebut berada di sekitar 14.5 lintang utara, 126.8 bujur timur atau sekitar 1250 km utara Tahuna, Keulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Arah pergerakan Saola adalah di barat laut dengan kecepatan 8 knot atau 15 km per jam. Sutopo sendiri belum tahu pasti kapan Saola bakal beranjak dari tanah air. Yang pasti, dia berharap agar warga saat ini meningkatkan kewaspadaan.

Apalagi, Saola kerap membuat was-was karena memicu turunnya hujan dengan intensitas tinggi hingga ringan. Beberapa daerah yang rawan turun hujan adalah Kalimantan Timur bagian utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat bagian utara.

Selain itu, yang paling terasa dampaknya adalah wilayah perairan. Menurut Sutopo, gelombang laut dengan tinggi dua hingga tiga meter berpeluang terjadi di Laut Banda bagian utara, Perairan Kepulauan Banggai, Kepulauan Sula, Laut Maluku bagian selatan, Perairan Kepulauan Raja Ampat, Perairan Fak Fak di Kaimana, dan Perairan Yos Sudarso, Merauke.

"Gelombang yang lebih tinggi, sekitar tiga hingga empat meter terjadi di empat wilayah perairan," urainya.

Keempat wilayah itu adalah perairan Kepulauan Sangihe, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Laut Maluku bagian utara. Yang lebih tinggi, antara empat " lima meter terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera, yakni Perairan Kepulauan Talaud.

Terus meningginya gelombang laut membuat kekhawatiran akan kecelakaan lalu lintas menjadi meningkat. Sebab, tingginya gelombang air ditambah kencangnya angin bisa membuat kapal menjadi oleng. "Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman dampak siklon tropis tersebut," tandasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, dampak Saola memang sudah terasa. Dibuktikan dengan munculnya banjir bandang dan longsor yang diakibatkan oleh hujan berintesitas tinggi di bagian utara Indonesia. Beberapa daerah yang sempat merasakan banjir dan longsor adalah Sangihe, Padang, Maluku, Papua, hingga Gorontalo. (dim/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Akui jadi Konsultan Perusahaan Djoko Tjandra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler