Waspada! Varian Baru COVID-19 Masih Mengintai

Rabu, 15 September 2021 – 22:52 WIB
Ilustrasi Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada meski angka terpapar COVID-19 saat ini terus menurun.

Menurutnya, varian baru COVID-19 di antaranya Varian Mu masih mengintai.

BACA JUGA: Astaga, Uang dari Mencuri Kotak Amal Dipakai Buat Begituan

Untuk itu dia mengajak masyarakat tidak menyikapi dengan euforia berlebihan terkait penurunan kasus baru COVID-19 di Bali dan penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi level 3.

"Harus tetap waspada mengingat perkembangan COVID-19 ini masih sangat berbahaya dengan adanya varian baru Mu yang telah ditemukan di beberapa negara," ujar Koster di Denpasar, Rabu (15/9).

BACA JUGA: Penyebar Hoaks Megawati Meninggal Dunia Siap-siap Saja, Sudah Dilaporkan

Kasus COVID-19 di Bali mulai menurun sejak 30 Agustus lalu.

Penambahan kasus harian sudah di bawah 250 kasus per hari.

BACA JUGA: Gerindra Tertinggi, PDIP dan Demokrat Sebegini

Tingkat kesembuhan mencapai angka 93 persen dan kasus aktif terus menurun sampai mencapai angka di bawah 3.000 orang (2,5 persen).

Penambahan kasus baru pada Rabu tercatat 182 orang, yang sembuh 801 orang dan yang meninggal karena COVID-19 sebanyak 17 orang.

"Namun tetap harus waspada karena tingkat kematian masih tinggi di atas 10 orang per hari," ujar mantan anggota DPR tiga periode itu.

Koster mengingatkan, meski warga sudah mengikuti vaksinasi tidak sepenuhnya menjamin terbebas dari penularan COVID-19.

Data menunjukkan warga yang sudah mengikuti vaksinasi, sebanyak 40 persen masih tertulari COVID-19 dan 92 persen yang meninggal belum divaksinasi.

"Namun dengan telah divaksinasi, warga yang tertulari COVID-19 risikonya lebih rendah yaitu lebih cepat sembuh, terhindar dari gejala berat yang berisiko kematian," ucapnya.

Di samping itu, ujar Koster, warga yang terkena COVID-19 tanpa gejala/gejala ringan yang mengikuti isolasi terpusat lebih cepat sembuh dan tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain, daripada mengikuti isolasi mandiri.

Gubernur Bali kembali mengimbau, mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat agar tetap mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan serta menerapkan pola hidup sehat bebas COVID-19 dengan 6 M.

Yakni, memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.

"Tetap memperketat aktivitas masyarakat, upacara adat, ngaben, pernikahan, dan kerumunan sesuai Surat Edaran Parisada dan MDA Bali," katanya.

Selanjutnya wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua karyawan dan pengunjung pusat perbelanjaan, mal maupun pusat perdagangan terkait.

Pengunjung yang diizinkan masuk merupakan mereka yang telah memperoleh vaksinasi COVID-19 suntik kedua.

Kelompok masyarakat risiko tinggi (wanita hamil, penduduk usia di bawah 12 tahun dan di atas 70 tahun) tidak diizinkan memasuki pusat perbelanjaan, mal dan pusat perdagangan.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler