Waspada Virus Corona, Pasang Thermal Scanner di Bandara

Minggu, 04 Mei 2014 – 07:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap mewabahnya virus corona. Salah satunya dengan pencegahan masuknya virus tersebut ke Indonesia melalui vektor atau dibawa oleh mereka yang terjangkit. Karenanya, Kemenkes telah memasang thermal scanner di bandara.

Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Slamet, ada empat bandara yang telah dipasang alat pengukur suhu badan itu.

BACA JUGA: KontraS: Masyarakat Jangan Terjebak pada Dua Capres Saja

Yakni, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, di Makasar; Bandara Internasioanl Kualanamu, Medan; Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dan Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.

"Untuk antisipasi masuknya (virus corona) dari mereka yang baru datang dari luar negeri terutama Arab Saudi, kami telah memasang scanner di bandara-bandara yang memiliki pintu langsung ke Saudi dan negara timur tengah," ujar Slamet kemarin.

BACA JUGA: Gaet Khofifah, Jokowi Ingin Kunci Dukungan NU

Mekanismenya, lanjut Slamet, mereka yang dimemiliki suhu tubuh tinggi atau diatas batas normal akan diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan secara langsung dilakukan oleh petugas kesehatan bandara. Setelah diperiksa, mereka akan diberikan health alert card sebagai penanda bahwa mereka tengah diperiksa kesehatannya.

"Karena hasilnya tidak bisa langsung dikatakan terjangkit atau tidak, maka mereka harus melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Karenanya kita berikan sticker pada mereka yang dicurigai," ungkapnya.

BACA JUGA: Cicilan Asian Agri Kurang Rp 1,197 Triliun

Tak hanya pemasangan thermal scanner, Slamet mengatakan pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan beberapa travel umroh di Indonesia. Pertemuan tersebut dimaksutkan untuk melakukan pembinaan kesehatan dan penyampaian informasi terkait virus corona ini.

"Antibiotik belum ada, vaksin belum ada, jadi harus ada antisipasi yaitu dengan penerapan hidup sehat. Kita berikan materi itu, kemudian kita himbau untuk terus gunakan masker saat dikeramaian," tutur Slamet.

Menurutnya, pendekatan pada travel umroh ini sangat penting. Sebab, pemantauan kesehatan jamaah umroh tidak terkontrol seperti pada jamaah haji. Pemeriksaan jamaah umroh hanya dilakukan sekali saat diberikan vaksin meningitis, sedangkan jamaah haji dilakukan setiap manasik haji.

Karenanya, dengan adanya pembinaan tersebut diharapkan para jamaah umroh bisa selalu berhati-hati.

"Terutama tidak boleh terlalu lelah. Boleh ibadah tapi jangan dipaksakan untuk yang sunnah. Sebab kalau daya tahan tubuh turun maka virus akan cepat sekali masuknya," tutupnya. (mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Edhie Ingatkan Pentingnya Pendidikan Berbangsa dan Bernegara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler