Waspadai Ancaman Nyata Indonesia di Masa Depan

Minggu, 14 Februari 2016 – 02:55 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ceramah di hadapan peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi), di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/2). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - BEKASI – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan banyak cara dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Salah satunya  cara membuat Proxy War.

Menurut Panglima TNI, saat ini sudah terasa adanya Proxy War dan kita harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan.

BACA JUGA: SIMAK: Pesan Panglima TNI Saat Munas Ikatan Dai Indonesia

“Saat ini, ancaman bangsa Indonesia adalah melalui Proxy War tersebut yaitu perang melalui berbangsa dan bernegara, khususnya perang melalui berbagai kehidupan berkeluarga,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Asisten Teritorial Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman saat menyampaikan ceramah tentang “Peran Da’i Dalam Mengatasi Ancaman dan Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas” kepada 300 peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi), di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/2).

Terkait pergeseran peta konflik dunia pada masa depan, menurut Jenderal Gatot Nurmantyo, diprediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil, maka konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.

BACA JUGA: Tiga Solusi Agar Implementasi Otsus Papua Berjalan Baik

“Agar Indonesia ke depan tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia,” ujar Jenderal Gatot Nurmantyo seperti dilansir dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI.

Panglima TNI juga mengingatkan semua pihak agar harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi kita semua, bahwa kedepan bangsa ini seperti apa.

BACA JUGA: Senator Soroti Kegagalan Implementasi Otsus Papua

“Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu negara,” katanya.

Menurut Jenderal Gatot, Indonesia di masa depan menghadapi ancaman yang berat yaitu membludaknya jumlah penduduk dunia dimana saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa. Dalam penelitian idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar penduduk.

“Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak bumi  pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan dalam rangka menghadapi ancaman di masa mendatang yang semakin nyata maka perlu diantispasi sejak dini yaitu mengharapkan peran para Da’i sebagai pemersatu dan menyiapkan mental bangsa.

“Dakwah hendaknya diarahkan untuk membela bangsa dengan membangun iman umat, membangun pribadi yang sholeh secara vertikal dan sholeh secara sosial, memelihara toleransi antar umat beragama, mengirim para Da’i Ikadi ke desa-desa terpencil untuk mengajak masyarakat berbuat baik dan mencegah kemungkaran,” tegasnya.

Mengakhiri ceramahnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak para Da’i, untuk bekerja bersama-sama guna kemajuan dan kejayaan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpar Arief Yahya Geber Promosi Gerhana Matahari Total


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler