jpnn.com - JAKARTA - Gerak-gerik LSM asing di tanah air penting untuk diwaspadai. Pasalnya, organisasi-organisasi tersebut berpotensi besar mempunyai agenda yang bertentangan dengan kepentingan bangsa.
Demikian kira-kira kesimpulan dari diskusi yang digelar KNPI DKI di Jakarta, Selasa (12/4). Hadir sebagai pembicara Rektor Universitas Pertahanan Letjen I Wayan Midhio, Direktur An-nashr Institute Munarman, Dirjen Potensi pertahanan kemenhan RI Timbul Siahaan dan perwakilan dari Kemendagri, Irawati.
BACA JUGA: Bahagianya 22 Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan Ini
Menurut Munarman, LSM asing wajib diwaspadai karena mereka sudah pasti akan ganggu stabilitas negara dengan isu-isu yang seolah bagus. Dia bahkan menyebut organisasi seperti Green Peace tak jauh berbeda dengan teroris ekonomi global.
"Saya bicara seperti ini karena saya adalah mantan aktivis LSM yang didanai asing dan mereka sangat tidak transparan," kata Munarman.
BACA JUGA: Pesan Khusus Panglima TNI untuk Prajurit Kontingen Garuda
I Wayan Midhio menambahkan, LSM asing bukan satu-satunya yang harus diwaspadai. Menurut dia, LSM lokal yang menerima dana dari asing juga sama berbahayanya.
Dia menyebut Walhi sebagai salah satu contoh LSM yang banyak menerima pendanaan asing. Karena itu, tudingnya, Walhi kerap menyuarakan agenda-agenda asing.
BACA JUGA: Panglima TNI Bangga Kontingen Garuda Berhasil
"Seperti kita tahu bahwa no free lunch, artinya ketika sudah di danai asing pasti kepentingan asing yang masuk," tutur dia.
Timbul Siahaan dan Irmawati sebagai perwakilan pemerintah pun menyampaikan pendapat serupa. Bahkan Irmawati menilai perlu dibuat aturan yang jelas agar LSM asing bisa dipantau.
Dalam kesempatan yang sama sekretaris KNPI Aldi Karmawan mengajak seluruh elemen muda untuk menjaga nasionalisme dan selalu bawa agenda nasional demi terciptanya tujuan nasional. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL Periksa 2 Kapal Pelanggar Aturan Berlayar
Redaktur : Tim Redaksi