JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimis laju inflasi pada tahun 2012 ini berada sesuai target 3,5-5,5 persen dan mengarah ke batas bawah. Masih stabilnya tekanan inflasi ini seiring dengan penurunan beberapa harga komoditas di dunia.
“Kami memperkirakan kecenderungan inflasi itu masih berada di dalam perkiraan kita di level bawah dan kecenderungan rendah ini karena situasi dunia,” ujar Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono di Jakarta, Rabu (27/6).
Menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir ini beberapa harga komoditas di dunia tengah mengalami penurunan. Hal tersebut menurutnya membantu menekan imported inflation akibat melemahnya nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp.9.400 per dollar AS.
“Dari depresiasi rupiah mungkin tidak terlalu berdampak besar karena ada komodit pricenya turun sehingga membuat kita cukup optimis, dan ke depan tidak akan ada pengaruhnya,” tandasnya.
Hartadi menambahkan, tekanan inflasi yang harus diwaspadai mendekati puasa ramadhan dan lebaran. Sehingga pemerintah diharapkan bisa mengantisipasi dengan menjaga pasokan.
“Kita juga belum tahu tekanannya berapa besar, tapi kalau pasokannya tersedia mudah-mudahan cuaca juga membantu sehingga tidak terlalu besar. Nanti kita evaluasi satu persatu lah,” tandasnya.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan inflasi saat ini relatif terkendali akibat pelemahan dari beberapa komoditas utama termasuk di dalamnya untuk sektor energi. Di lain pihak, saat ini tengah ada pergolakan di nilai tukar rupiah. “Tapi secara menyeluruh saya melihat masih baik. Tapi lagi-lagi kita jangan lengah kalau dalam situasi seperti ini akan berat,”pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Dahlan Copot Komisaris BUMN
Redaktur : Tim Redaksi