Waspadai Kebiasaan Menggigit Kuku, Ini Bahayanya

Minggu, 08 Juli 2018 – 23:08 WIB
Menggigit kuku. Foto: novinky

jpnn.com - Apakah Anda pernah menggigit kuku ketika membaca artikel tentang konsekuensi kesehatan yang berbahaya?

Kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia, umumnya digunakan sebagai mekanisme mengatasi faktor psikologis seperti stres dan kebosanan.

BACA JUGA: Alkohol Membuat PMS Lebih Buruk

Tetapi apa yang kebanyakan orang anggap sebagai kebiasaan yang tidak higienis ini pada akhirnya hampir merugikan.

Menyebutnya "gugup", Luke Hanoman (28) menjelaskan bahwa dia sering menggigit kukunya.

BACA JUGA: Jangan Sepelekan Manfaat Berjalan Kaki untuk Kesehatan

"Dan suatu hari, saya menggigit kulit di sisi kuku saya. Sedikit sakit tetapi saya tidak memikirkannya," kata Hanoman.

Tetapi segera setelah itu, dia mengalami gejala mirip flu, demam tinggi, keringat dingin dan bengkak di jari-jarinya.

BACA JUGA: Terapi Anjing Bantu Mengurangi Stres pada Anak

Ketika gejalanya memburuk, dia ditemukan dengan garis merah di sekujur tubuhnya dan dilarikan ke rumah sakit.

Hanoman didiagnosis dengan Sepsis, infeksi yang berpotensi mengancam nyawa yang sepertinya terjadi karena potongan kecil kulit yang dia kunyah.

"Mereka mengatakan bahwa saya beruntung. Saya hampir mengalami syok septik," jelas Hanoman.

Luka terbuka bisa menjadi gerbang bagi bakteri untuk memasuki tubuh dan menyebabkan infeksi.

Air mata di kulit ujung jari, khususnya, memungkinkan ragi dan bakteri menumpuk di dalam, menyebabkan pembengkakan dan kemerahan.

Perawatan mungkin melibatkan operasi pengurasan atau penggunaan antibiotik.

"Mengabaikan gejala serius dan tidak mengonsumsi antibiotik tepat waktu bisa menyebabkan situasi seperti yang dialami Hanoman atau lebih buruk," kata direktur medis dari Sepsis Alliance, Dr. Steven Simpson, seperti dilansir laman MSN.

Menunggu terlalu lama untuk mendapatkan antibiotik berbahaya. Ketika Anda memiliki gejala semacam ini, Anda perlu mencari perhatian medis," jelasnya, mengacu pada demam, pembengkakan, menggigil, dan lainnya.

Tetapi, infeksi bukan satu-satunya konsekuensi dari menggigit kuku. Lagi pula, tindakan itu melibatkan bagian tubuh lain yang penting terpisah dari kuku jari Anda, yakni gigi Anda.

"Menggigit konstan bisa menyebabkan oklusi gigi yang buruk, sehingga gigi akan bergeser keluar dari posisi atau menjadi berbentuk aneh," kata Dr. Chris Adigun, dokter kulit di NYU Langone Medical Center.

Dengan kata lain, hal tersebut bisa memepngaruhi bagaimana gigi atas dan bawah Anda bersentuhan saat istirahat atau ketika Anda mengunyah.

Jika Anda ingin menghentikan kebiasaan itu, Akademi Dermatologi Amerika menyarankan agar Anda mengidentifikasi pemicu mereka (misalnya, kuku kecil) dan menemukan cara alternatif untuk mengatasinya.

Menjaga kuku terpotong pendek atau memakai cat kuku pahit juga metode yang berguna untuk membantu orang kehilangan kecenderungan menggigit kuku mereka dari waktu ke waktu.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Catat 5 Resep Masker Rambut Berbahan Telur Ini


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler