jpnn.com - MALANG - PDI Perjuangan (PDIP) mengklaim sebagai korban kecurangan pemilu legislatif (pileg) pada pemilu 2004 dan pemilu 2009. Sepuluh tahun berada di luar pemerintahan, PDIP tak ingin kalah lagi pada pemilu tahun ini.
"Ini tahun penentuan, kami tidak mau dibohongi lagi. Yang penting jangan sampai ada kecurangan, jangan sampai ada money politic dalam pemilu ini," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo usai mengikuti kampanye akbar PDIP di Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3).
BACA JUGA: Kampanye PDIP Dihiasi Spanduk Tandingan Zaman Soeharto
Menurut Tjahjo, modus kecurangan pada dua pemilu sebelumnya yakni manipulasi surat suara. Naasnya, sambung Tjahjo, PDIP tidak bisa membuktikan kecurangan karena hasil suara telah dihancurkan oleh KPU RI.
Tak mau kecolongan lagi, Tjahjo meminta Polri dan TNI untuk mengawasi kotak suara. Politisi senior PDIP itu juga meminta masyarakat untuk mengawasi kinerja Polri dan TNI.
BACA JUGA: Pemilu 2014, Dahlan Sumringah BUMN Tak Jadi Sasaran Pemalakan
"Apalagi saat ini sebagian besar kotak suara itu dari kardus. Kami minta Polri awasi kotak suara dari TPS dan itu harus diawasi juga oleh partai dan parpol," tegasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Demokrat Optimis Raih Tiga Kursi di DKI Jakarta II
BACA ARTIKEL LAINNYA... 44.288 WNI di Tawau akan Gunakan Hak Pilih
Redaktur : Tim Redaksi