Waspadai Modus Baru Kejahatan Saat Mudik

Rabu, 15 Agustus 2012 – 10:13 WIB
JAKARTA---Warga yang hendak mudik selayaknya lebih hati-hati. Tim analis Mabes Polri menemukan data, penjahat dan kriminal yang memanfaatkan momentum perjalanan tahunan ini lebih kreatif. Berbagai modus baru berupaya mereka lakukan. 

Data di Crisis Centre Posko Operasi Ketupat Mabes Polri 2012 mendata gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat pada H-7 atau tanggal 13 Agustus 2012 mencapai 361 kasus. Itu artinya, dalam sehari, kriminalitas naik sebesar 45 persen dibandingkan dengan gangguan kriminalitas pada H-8 atau tanggal 12 Agustus 2012 sebanyak 202 kasus.

"Sejak dimulai operasi ketupat 10 Agustus lalu, perkembangan kejahatan selalu kita monitor. Ini laporan dari seluruh Polda seluruh Indonesia," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anang Iskandar di kantornya kemarin (14/08).   

Gangguan kamtibmas sejak H-9 hingga H-7 tercatat sebanyak 1.029 kasus. Dari catatan Polri, pada H-7, jenis kejahatan pencurian berat sebanyak 28 kasus, pencurian dengan kekerasan 13 kasus, curanmor 36 kasus, dan penganiayaan berat 2 kasus.

"Kejahatan di waktu mudik tidak hanya dalam perjalanan tapi juga di wilayah yang ditinggalkan," kata mantan Kapoltabes Surabaya ini.

Dia menjelaskan, 88.320 personel akan melakukan upaya pengamanan selama 16 hari yakni mulai 10 Agustus -26 Agustus 2012. "Polsek " polsek juga dalam posisi siaga, di pusat pusat perbelanjaan polisi bersenjata lengkap," katanya.

Trik trik kejahatan, tambahnya, sebenarnya adalah modifikasi dari yang sebelumnya. "Karena warga lebih waspada para bandit berusaha lebih kreatif, mereka selalu memanfaatkan celah kelengahan kita,"katanya.

Beberapa modus yang wajib diwaspadai diantaranya pencopet profesional. Modusnya adalah dengan cara mencopet korban saat sedang berdesakan dan ramai. Biasanya caranya adalah si penjahat mengintai korban terlebih dahulu terus mengikutinya, saat si korban mengalami desak-desakan dengan penumpang lain, baru si penjahat berada di dekat si korban dan mulai mencopet. "Jangan membawa barang berharga yang terlihat menyolok, seperti emas atau jam tangan mewah yang terlihat,"katanya.

Modus di perjalanan juga biasanya adalah tim bandit yang menebar paku. Teknik yang satu ini dilakukan oleh penjahat yang lebih dari lima orang dan dilakukan saat malam hari di tempat sepi.

Dalam modus ini, para penjahat harus sudah mengetahui siapa targetnya. Modusnya adalah dengan cara para penjahat yang biasanya terdiri dari lima orang atau lebih. Biasanya mereka  dibagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok satu yaitu mengendarai motor mendahului sebelum mobil dan motor korban lewat dan mulai menebarkan paku setelah mendapatkan perintah. Kelompok kedua  yang mengendarai mobil untuk memberhentikan mobil/motor korban untuk merampok sesuatu setelah itu pergi . Nah, kelompok ke 3 yaitu pengendara motor yang mengecek apakah ada pengendara lain yang lewat. "Jika melalui daerah yang sepi dan mengalami bocor, usahakan lihat benar situasinya," katanya.

Modus untuk merampok pemudik yang lain adalah dengan cara melempar telur. Biasanya dilakukan saat malam hari dan di jalanan yang sepi, para penjahat yang menggunakan motor mulai menentukan target dan mengikutinya, sampai tempat sepi penjahat itu melemparkan telur ke kaca depan mobil korban tujuannya adalah untuk mengaburkan pendangan pengendara.

Bahkan biasanya bukan telur sembarangan yang dilempar, sebelumnya telur itu telah dicampur oleh zat tertentu sehingga saat kaca terkena lemparan telur dan otomatis pengendara mobil akan mengoperasikan wiper dan menyemprotkan air ke kaca depan, telur tersebut dengan cepat menutupi hampir seluruh bagian kaca depan pengendara akibat sapuan wiper. Pada saat pengendara menghentikan mobilnya dan keluar untuk melihat apa yang terjadi, barulah para penjahat mulai merampok dan menodong senjata tajam ke pengendara.

Modus lain yang mengincar pemudik juga pembiuasan. Ini lazim tiap tahun dan selalu ada korbannya. Caranya,  memberikan botol minuman atau makanan kepada pemudik yang sebelumnya telah dicampur atau dikasih obat semacam bius untuk membuat korban mengantuk dan merampok isi tas seperti handphone, laptop, uang tunai dan lain-lain.  "Jangan mudah menerima makanan atau minuman oleh orang yang belum dikenal," katanya.

Anang menambahkan, ada 3.394 lokasi rawan kemacetan yang tersebar di wilayah Jawa di antaranya di Pejagan, Brebes, Losari, Prupuk, Batang, Pekalongan. Sedangkan lokasi rawan longsor di antaranya di ruas Jalan Wangon-Karang Pucung, Ruas Jalan Wangon-Ajibarang, Ruas Jalan Tol Pejagan-Ketanggungan-Prupuk dan Guci-Baturaden. "Untuk lokasi rawan kriminalitas di antaranya di Ruas Jalan Batang-Semarang, Ruas Jalan Ambarawa-Secang dan Ruas Jalan Dayeuhluhur-Banyumas,"katany a.

Anang menjelaskan penyebab kemacetan di wilayah Jawa Tengah di antaranya meningkatnya volume kendaraan menuju arah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan pasar tumpah. "Memasuki wilayah kota Brebes terdapat pasar Prupuk sehingga terjadi penyumbatan dan mengakibatkan perlambatan kecepatan. Harap hati-hati," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhut Gagalkan Transaksi Kulit Harimau

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler