Waspadai Penipuan Jelang Penerimaan CPNS

Nama Kepala BKD Dicatut, Honorer Tertipu Rp 7,4 Juta

Kamis, 19 September 2013 – 14:13 WIB

jpnn.com - BULUKUMBA - Ada saja cela yang dimanfaatkan penipu untuk menjalankan aksinya. Korban yang disasar adalah para pencari kerja yang kini tengah mempersiapkan diri ikut seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Modusnya, mencatut nama pejabat dengan janji akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan.

Seperti yang dialami Hapida, honorer Kategori Dua (K2) Sekolah Dasar (SD) 173 Kelurahan Matekko, Kecamatan Gantarang, Bulukumba. Ia mengaku menjadi korban penipuan senilai Rp 7,4 juta via telepon.

BACA JUGA: Belasan Ribu Warga Kotim Buta Huruf

"Dia mengaku sebagai Kepala BKD Bulukumba Muhammad Ali Saleng. Lantas meminta uang itu untuk biaya penerbitan SK pengangkatan PNS," kata Hapida saat mendatangi SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Bulukumba untuk mengadukan peristiwa yang dialaminya seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Kamis (19/9).

Hapida menceritakan orang yang menelponnya mengaku sudah ada 30 orang yang mendapat SK pengangkatan PNS. Termasuk Hapida. Perempuan ini langsung percaya, karena gaya bicaranya meyakinkan. Dia langsung mentransfer uang tersebut ke rekening Bank BRI dengan atas nama Saida.

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS Online Sering Error

Dua orang rekan Hafida, yakni Wahyuni dan Salmi, yang datang ke kantor Polisi juga mengaku sudah pernah ditelepon. Namun, keduanya sempat melakukan konfirmasi ke Kantor BKD Bulukumba.

"Pihak BKD mengaku tidak pernah melakukan pengangkatan," jelas Wahyuni. Dia mengaku ditelepon oleh Kepala Bidang Mutasi BKD Bulukumba, Idham.

BACA JUGA: Akta Kelahiran Bakal Digratiskan

Kepala BKD Bulukumba, Ali Saleng yang dikonfirmasi menegaskan, pihak BKD tidak pernah melakukan pengangkatan dan meminta uang tertentu. "Kita sudah sering sampaikan, jangan percaya informasi tidak resmi," jelas dia.

Meskipun baru satu orang melaporkan, Ali Saleng mengaku beberapa hari terakhir kerap ditelepon oleh kepala sekolah dan beberapa guru yang mengaku pernah ditelepon pelaku. "Sebelumnya sudah pernah jadi korban, dan sudah membayar. Sayangnya, setelah kita dorong melapor ke kantor kepolisian, dia tidak mau," jelas dia.

Dia sekaligus menyampaikan, para CPNS K-2 akan mengikuti proses tes secara serentak pada 3 November mendatang. Hanya saja, dia belum menerima kuota CPNS yang akan diterima, termasuk nama-nama CPNS yang berhak mengikuti ujian.

"Ujiannya menggunakan LJK (Lembar Jawaban Komputer)," jelas dia. (sbi/aha/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Minta Dipersenjatai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler