Waspadai Penyakit Autoimun, Kenali Gejalanya, Ternyata

Senin, 17 Januari 2022 – 16:26 WIB
Petugas sedang memeriksa ANA Immunofluorescence. Foto: Klinik CITO

jpnn.com, JAKARTA - Jika kerap merasa lelah, ruam kulit, otot pegal, dan demam ringan, Anda harus waspada. Mungkin Anda menderita autoimun.

Gejala lain autoimun adalah rambut rontok, sulit berkonsentrasi, serta tangan dan kaki kesemutan.

BACA JUGA: Mengidap Autoimun, Titi DJ Akhirnya Bisa Vaksinasi

Autoimun tidak boleh disepelekan. Sekarang ini, banyak pihak yang memperhatikan dan mewaspadai autoimun.

Sejumlah selebritas mengaku menderita autoimun. Jadi, tubuh diserang sistem kekebalan.

BACA JUGA: Waduh, Ini 3 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Autoimun

Sementara itu, imun di dalam tubuh kita diciptakan untuk menjaga dari serangan virus dan bakteri.

Saat penyakit masuk, imun tubuh bereaksi sangat cepat dengan melepas protein antibodi.

BACA JUGA: Tidak Hanya Autoimun, Ashanty Juga Mengidap Penyakit Ini, Mohon Doanya

Namun, tidak demikian dengan penderita autoimun. Sistem kekebalan tubuh mereka justru mendeteksi sel sehat sebagai organisme asing.

Tubuh akan melepaskan antibodi untuk menyerang sel-sel sehat. Hingga saat ini, penyebab autoimun belum diketahui.

Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko orang terkena autoimun.

Perempuan biasanya memiliki riwayat autoimun di keluarga, kebiasaan merokok, dan sering mengonsumsi obat.

Terpapar bahan kimia atau cahaya matahari dan infeksi bakteri atau virus bisa meningkatkan risiko terkena autoimun.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Ada cara ampuh untuk mendeteksi autoimun dengan tepat, yakni mengecek kondisi tubuh ke laboratorium seperti Klinik CITO.

“CITO terus mengembangkan pemeriksaan di bidang autoimun agar bisa tertangani dan dapat dimonitor dengan baik," kata Direktur Utama Laboratorium Klinik CITO Dyah Anggraeni dalam webinar Comprehensive Autoimun Management bersama IDI Kota Semarang dan Perhimpunan Reumatologi Indonesia pada Jumat (14/1).

Laboratorium Klinik CITO bisa mengerjakan beberapa parameter autoimun dan rematik.

Di antaranya, ANA Immunofluorescence, ANA Profile, Ana Elisa, Sel LE (Lupus Erythematosus), LE Tes, Anti Ds DNA, IgM/IgG ACA, IgM/IgG B2GPI, dan Anti-CCP.

Dyah menyarankan seseorang yang mengalami gejala mirip autoimun untuk secepatnya memeriksakan diri ke dokter.

Laboratorium Klinik CITO melayani konsultasi dokter online melalui Ready Dokter.

“Reservasi sekarang di https://labcito.co.id/cvc/. Di mana pun dan kapan pun, dokter kami selalu ready untuk layanan konsultasi kesehatan,” ungkap Dyah.

Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia Cabang Semarang Bantar Suntoko mengungkapkan, perkembangan teknologi dan pemeriksaan kedokteran semakin canggih.

''Kegiatan ini bagus untuk memberikan gambaran kepada para klinisi dalam mendiagnosis dan mengelola penyakit autoimun sehingga bisa menangani secara tepat,” ungkap Suntoko. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler