BACA JUGA: Pencuri Gasak Kabel Telepon di Sorong
Namun ada baiknya masyarakat berhati-hati terhadap mereka yang ingin mendata keluargaHal inilah yang dialami oleh warga RT 3,4,5, dan RW 8, Kelurahan/Kecamatan Neglasari
BACA JUGA: Polisi Todong Dokter Pakai Pistol
Beberapa warga mengaku sempat didatangi oleh petugas yang tidak jelas asal usulnya, namun mengaku petugas sensusBACA JUGA: Alat vital Ditembak, Ucok Tewas di Rumah Polisi
Yang janggal, meski mengaku petugas sensus, mereka sama sekali tidak mengenakan atribut seperti tidak dilengkapi topi, seragam, tas, dan sticker.Namun dengan berbagai dalih, "petugas" itu rupanya berhasil meyakinkan sebagian masyarakat agar menjawab pertanyaan diajukanAdapun pertanyaanya antara lain berapa pendapatan keluarga per bulan dan berapa jumlah jiwa di satu keluarga berumur 17 tahun
“Saya sempat menjawab dan menerangkan dengan rinci, usai mendapat penjelasan mereka langsung pergi ke rumah tetangga tanpa menempelkan sticker sensus penduduk, ini menjadi kecurigaan kami, karena kami tahu petugas sensus yang benar setelah memberi pertanyaan akan menempelkan sticker di depan kaca rumah,”kata Ebu warga RT 5 RW 8 yang mengakui sudah tertipu oleh pihak sensus gadungan. Hal ini juga dibenarkan oleh warga RT 4, 5 RW 8 lain yang sempat didata orang yang tidak jelas.
Tidak cukup sampai di situ, keesokan harinya, Selasa (11/5) warga Kecamatan Neglasari juga kedatangan enam orang yang mengaku dirinya sebagai mahasiswa dari salah satu kampus ternama di Jakarta dengan tujuan hendak melakukan penelitian untuk skripsi. Namun kedatangan enam mahasiswa ini dihadang oleh Kepala Seksi Pembangunan Kesatuan Bangsa SyahrialSebab menurut Syarial, keenam mahasiswa ini tidak memiliki surat tugas dan lain yang menandakan mereka sedang melakukan penelitian di Kecamatan Neglasari ini.
“Kami melihat langkah keenam mahasiswa ini melakukan penelitian tidak benar, sehingga kami tidak memperbolehkan mereka untuk melakukan penelitian,” kata SyahrialSyahrial menambahkan dari temuan ini pihak Linmas akan melakukan pengawasan yang cukup ketat untuk mengamankan warga. Untuk itu, Linmas juga meminta kepada BPS untuk melakukan pengawasan yang baik lagi agar pelaksanaan sensus 2010 tidak ditumpangi kepentingan lain.
Sementara itu Ketua BPS Kota Tangerang Yeane Irmaningrum saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan bahwa petugas sensus Kota Tangerang dalam melakukan tugas menggunakan seragam lengkap seperti topi, tas, dan sticker”Bila ada petugas sensus yang mendata warga tanpa seragam lengkap sudah dipastikan itu petugas ilegalUntuk itu saya berharap bagi warga, bila menemukan petugas seperti ini lagi langsung melaporkan ke BPS ataupun pihak berwajib karena itu bukan petugas sensus kami,” jelasnya(erwin/made)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMA Diperkosa Kakak Kandung
Redaktur : Tim Redaksi