Waspadai Potensi Ancaman Melalui Perbatasan Negara

Minggu, 18 Maret 2018 – 14:22 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Apelsaat Komandan Satuan (Dansat) TNI AD Tahun 2018 di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Situ Lembang,Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Letak geografis wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain sangat berpotensi masuknya berbagai ancaman seperti narkoba, terorisme, dan penyelundupan barang ilegal. Untuk itu, satuan-satuan TNI harus mewaspadai dan terlibat dalam menanggulangi berbagai ancaman tersebut.

“Namun dalam menanggulangi ancaman tersebut harus dilakukan sesuai dengan koridor dan aturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD Tahun 2018 di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Situ Lembang Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3/2018).

BACA JUGA: Polri Tetap Libatkan TNI untuk Sikat Teroris, Ini Alasannya

Di hadapan 368 peserta Apel Dansat TNI AD, Panglima TNI menjelaskan salah satu ancaman yang dapat menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia adalah narkoba, di antaranya diselundupkan melalui jalur perbatasan Indonesia.  

“Narkoba yang berhasil digagalkan masuk ke Indonesia jumlahnya sangat fantastis karena beratnya bukan lagi kilogram namun sudah hitungan ton, seperti yang telah digagalkan oleh TNI AL beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kapolri dan Panglima Terima Penghargaan Tertinggi dari TNI

Selain bahaya Narkoba, spektrum ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu terkait masalah terorisme.  

“TNI harus bertransformasi dengan meningkatkan kemampuan analis, sehingga tidak tertinggal dan berpikir konservatif terutama dalam hal upaya merespon setiap permasalahan dan ancaman terhadap negara,” jelasnya.

BACA JUGA: Kerukunan Umat Beragama Perekat Persatuan Bangsa

Di samping itu, TNI juga harus mewaspadai beberapa tindak kejahatan lintas perbatasan antar negara, seperti penyelundupan orang dan barang ilegal.

“Saya perintahkan kepada TNI AD yang menjaga perbatasan darat Indonesia, harus benar-benar membentengi dan memperketat penjagaan untuk mengantisipasi masuknya barang selundupan dari berbagai negara,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI menyampaikan bahwa Apel Dansat TNI AD Tahun 2018 merupakan bagian dari pembinaan satuan dalam mengonsolidasikan jajaran satuan TNI AD agar tercapai kesepahaman terkait dengan doktrin, metode, operasional taktik dan teknik pertempuran, sekaligus sebagai evaluasi dari berbagai permasalahan dan pengalaman antar satuan.

Marsekal Hadi menekankan kepada para Komandan Satuan harus mengembangkan kepemimpinan yang berkarakter sesuai dengan penugasan dan harus bertanggung jawab.  

“Para Komandan Satuan harus dapat menjabarkan Perintah Harian Panglima TNI kepada seluruh prajurit di satuan masing-masing dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” ujarnya seperti dilansir dalam siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengingatkan kepada para peserta Apel Dansat TNI AD, bahwa dinamika dan tantangan tugas ke depan tidak semakin ringan, sehingga prajurit dituntut profesional dalam melaksanakan tugas. 

“Kemampuan sumber daya manusia harus menjadi hal utama dalam melaksanakan tugas dan menguasai prosedur operasional Alutsista TNI,” tegasnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RI-Jepang Mendorong Peningkatan Kerja Sama Militer


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler