Waspadai Si Kuda Hitam

Sabtu, 25 Mei 2013 – 09:36 WIB
LONDON-Untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Champions, dua klub Jerman bertemu di partai puncak. Duel epik nan historis diprediksi bakal terjadi saat Bayern Munchen ditantang Borussia Dortmund saat kedua kubu berebut takhta Eropa, pada final Liga Champions 2012/2013 di Stadion Wembley, Sabtu (25/5) malam waktu setempat atau Minggu (26/5) dinihari WIB.

Di atas kertas, FC Hollywood-julukan Munchen-lebih difavoritkan jadi pemenang Der Klassiker kali ini. Pasalnya, tim besutan der trainer Jupp Heynckes punya segala hal yang membuat posisi mereka berada satu tingkat di atas BVB–nama lain Dortmund.

Dari sisi historis, Munchen punya tradisi sebagai tim raksasa baik di Bundesliga maupun Eropa. Mereka sudah sembilan kali menerobos partai puncak Liga Champions yang empat di antaranya dikonversi menjadi trofi. Sedang dari sisi materi pemain, skuad The Bavarians-julukan lain Munchen-adalah jaminan mutu dan merupakan kekuatan utama dari Der Panzer –julukan timnas Jerman.

Mereka hadir di final bermodal tak pernah kalah pada 14 laga terakhir di berbagai kompetisi. Khusus di Liga Champions, jawara Serie A Italia, Juventus serta tim yang katanya saat ini merupakan yang terbaik di dunia (Barcelona, Red) dicukur masing-masing dengan agregat 4-0 dan 7-0 pada babak perempat-final dan semifinal.    

Ditelisik dari penampilan pada Liga Champions musim ini, Munchen punya catatan sembilan kali menang, sekali imbang dan dua kali kalah. Tak hanya itu, final kali ini adalah yang ketiga dari empat musim terakhir.

Namun sang raksasa Bavaria tetap tak sempurna. Pada dua final Liga Champions terakhir mereka selalu gagal, yakni menyerah 0-2 dari Inter Milan (2010) dan musim lalu kalah dramatis 3-4 atas Chelsea lewat tos-tosan.

Di sinilah problematikanya. Taktik jitu Heynckes plus skuad mumpuni Munchen tidak akan bisa menggondol juara, jika tekanan mental sekaligus cap sebagai tim spesialis runner-up yang jadi masalah utama tak sanggup di atasi.

Pengalaman segudang SuperJupp-julukan Heynckes-amat dibutuhkan Munchen. Harapannya, kenangan manis Liga Champions 1997/1998 saat membawa Real Madrid juara diharap bisa ditularkan ke Thomas Muller dkk. Uniknya, sebelum keluar sebagai pemenang musim itu, Heynckes dan Madrid menyingkirkan Dortmund, sang juara bertahan di semifinal.

’’Kami telah mengambil langkah besar menuju kesempurnaan, dan kami menginginkan sebuah penampilan sempurna di final. Bagi saya, faktor yang menentukan adalah semua pemain bekerja keras dan berlari untuk pemain lain ketika kami tidak menguasai bola. Kalau kami bermain sesuai potensi kami, akan sangat sulit bagi siapa pun untuk mengalahkan kami,” ucap gelandang senior Munchen yang bertugas sebagai pengangkut air, Bastian Schweinsteiger seperti dilansir UEFA.

Sementara itu, Die Borussens -julukan Dortmund- hadir di final dengan status tim kuda hitam. Meski dianggap underdog, pasukan arahan Jurgen Klopp bukan anak bawang yang bisa dengan mudah dikalahkan. Malah, Robert Lewandowski dkk punya rekor mentereng ketimbang Munchen di Liga Champions musim ini.
Armada The Black Yellow-julukan lain Dortmund-tercatat hanya sekali menelan kekalahan yakni saat menyerah `0-2 dari tuan rumah Real Madrid pada second leg semifinal. Sisanya mereka menang tujuh kali dan ditahan imbang tiga kali.

Secara head to head, Dortmund memang kalah tipis atas Munchen di kompetisi lokal. Dari 26 kali pertemuan, Bayern unggul 11 kali, Dortmund 9 kali dan sisanya imbang 6 kali. Akan tetapi, di kompetisi Eropa, klub asal Lembah Ruhr (Dortmund, Red) tersebut unggul atas raksasa Bavaria. Saat keduanya bersua di Liga Champions 1997/1998, Dortmund menang agregat 1-0.  

Torehan tak pernah gagal di final kompetisi Eropa jadi bekal penting Dortmund melawan Munchen kali ini. Sebelumnya Die Borussens jadi jawara Liga Champions 1996/1997 usai menekuk Juventus 3-1. Satu hal yang bisa menghambat laju mereka di final musim ini ialah tak bisa dimainkannya Mario Gotze karena cedera. Hanya saja, Kloppo -julukan Klopp- bilang, absennya midfielder berbakat berusia 20 tahun yang bakal pindah ke Munchen musim depan itu tak akan berpengaruh banyak buat timnya.

Adapun Dortmund mencatat hasil tidak pernah menang pada empat laga terakhir di berbagai kompetisi. Namun mereka akan berusaha membalas dendam pada Munchen yang musim ini merebut trofi Bundesliga plus membajak Gotze.

’’Orang-orang hari ini masih membicarakan kekaguman luar biasa mereka tentang tim 97. Jika kami juga sukses, kami mungkin akan mencapai status yang sama. Tapi Bayern akan bertekad melakukan segalanya demi mengalahkan kami. Kami sudah memiliki banyak rekaman pertandingan mereka dan terlebih kami sudah begitu mengenal Bayern. Kami tidak peduli apa yang akan terjadi di final, karena tidak ada satupun yang bisa mengejutkan kami,’’ tutup kiper sekaligus kapten Dortmund, Roman Weidenfeller. (sbn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Mental yang Bicara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler