Waspadalah! Ini Modus Baru Penipuan via Telepon

Kamis, 04 Februari 2016 – 09:42 WIB
Uang. Foto: ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - SIANTAR -  Hasima br Ambarita (69), warga Nagori Panombean Panei, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, tertipu Rp 21 juta setelah ditelepon seseorang yang mengaku anaknya, Selasa (2/2). 

Sadar kena tipu, Hasima didampingi keluarganya langsung lapor ke Polres Siantar. Informasi dihimpun dari kepolisian, pagi itu korban menerima telepon dari orang yang mengaku sebagai anaknya., Ama Rachel. 

BACA JUGA: Residivis Curanmor Akhirnya Ditangkap Lagi

Mendengar yang menghubunginya itu merupakan anaknya, korban tentu saja bersikap baik dan ramah. Apalagi, korban dan anaknya tersebut memang sudah lama tidak bertemu dan mengobrol lantaran anaknya tersebut berada di luar kota. 

Penelepon mengatakan bahwa ia tengah berada di suatu tempat dan ditempat itu ia mendapatkan sebuah tas yang berisi emas seberat 47 gram.

BACA JUGA: Asyik Main Judi, 4 Polisi Ditangkap

Pelaku mengatakan, ketika mendapatkan tas berisi emas tersebut, salah seorang oknum kepolisian memergokinya dan meminta jatah atas penemuan emas tersebut.Jika tidak diberikan, pelaku akan diamankan.

Mendengar pernyataan itu, korban yang merasa bahwa anaknya dalam bahaya pun sontak terkejut dan merasa khawatir. 

BACA JUGA: "Ya Allah, Anakku, Kenapa harus Anakku"

Penelepon kemudian meminta uang sejumlah Rp 14 juta yang katanya diserahkan kepada oknum polisi tersebut.

Tak ingin terjadi apa-apa terhadap anaknya, korban lantas menyanggupinya. Dari kediamannya, korban langsung berangkat menuju Bank BRI yang berada di Jalan Melanton Siregar, Siantar Marihat untuk mengirimkan uang tersebut via rekening.

Korban lantas menghubungi pelaku untuk memberitahukan bahwa ia sudah mengirim uang tersebut. Mendengar kabar itu, pelaku pun langsung mengatakan bahwa ia akan kembali ke kediaman korban sesegera mungkin.

Namun sayangnya pelaku tak kunjung datang. Bahkan, tiga hari kemudian tepatnya pada Jumat (29/1), pelaku kembali menghubungi korban. Dan saat itu pun, korban masih saja percaya. Pelaku pun kembali meminta uang sejumlah Rp 7 juta kepada korban dengan alasan bahwa oknum polisi tersebut masih menahannya dan meminta tambahan uang.

Dengan harapan anaknya tersebut dapat segera kembali, korban menyanggupinya dan kembali mengirimkan uang tersebut via rekening. 

Beruntung, sebelum korban kehabisan uang lebih banyak lagi, aksi penipuan itu dapat terungkap, pada Selasa (2/2). Aksi penipuan itu terungkap karena anak kedua korban tiba-tiba menghubungi korban. Saat berbicara, anak keduanya tersebut mengatakan bahwa ia sedang bersama dengan Ama Rachel di luar kota. 

Kepada korban, anak keduanya itu pun mengungkapkan bahwa Ama Rachel dalam keadaan baik dan tidak terjadi sesuatu apapun terhadapnya. 

Korban menyadari bahwa ia sudah menjadi korban penipuan. Apalagi, nomor telepon pelaku juga tidak dapat dihubungi lagi. Usai mengetahui hal itu, korban pun langsung melaporkannya ke pihak berwajib.

Kanit SPKT Polres Siantar Iptu Elman Tampubolon membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan pengaduan atas kasus tersebut. "Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," jelasnya. (fes/osi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ganteng Ini Bobol ATM Milik Bosnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler