Waste4Change: Ekosistem Tata Kelola Sampah Perlu Dibenahi

Jumat, 15 Januari 2021 – 13:35 WIB
Waste4Change hadirkan jasa angkut dan daur ulang sampah. Foto: dokumen Waste4Change

jpnn.com, JAKARTA - Permasalahan sampah kian darurat. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Indonesia diperkirakan menghasilkan rata-rata 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya.

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah di Indonesia juga mulai mengalami kelebihan kapasitas. Salah satunya TPA Sarimukti Bandung.

BACA JUGA: Dirut SIG Paparkan Kontribusi Perusahaan dalam Manfaatkan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Menurut perwakilan UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional (PSTR) Provinsi Jawa Barat, Dhani Prianto Hadi, TPA tersebut awalnya dirancang untuk menampung sampah sebanyak 1.200 ton per hari. Namun pada praktiknya, volume sampah yang diterima melonjak hingga 2.000 ton per hari.

TPA Cipeucang di Tangerang Selatan sempat longsor pada pertengahan 2020, akibat tembok pembatas yang tidak kuat membendung volume sampah, sehingga sampah bocor dan menutupi aliran sungai Cisadane.

BACA JUGA: Naila Novaranti Ajak Bersihkan Sampah di Muara Kali Cisadane

Adapun TPA Bantar Gebang yang setiap hari menampung 7.000 ton sampah dari DKI Jakarta diperkirakan hanya bisa beroperasi sampai tahun ini saja.

Dari kacamata yang lebih holistik, Indonesia memang perlu melakukan pembenahan ekosistem tata kelola persampahan.

BACA JUGA: Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta

Tata kelola ini antara lain terdiri dari aspek penegakan hukum, kejelasan kerja sama antar pihak, khususnya peran swasta dalam membantu mendanai pengadaan infrastruktur pengelolaan sampah, serta mekanisme retribusi sampah yang berkeadilan (berbasis volume).

Menanggapi permasalahan ini, Waste4Change terus berupaya memperluas cakupan layanannya.

Terhitung sejak Januari 2021 Waste4Change resmi hadir di 9 kota dan 1 provinsi, yakni di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Medan.

Perluasan wilayah layanan ini untuk berkontribusi dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab melalui layanan Responsible Waste Management (w4c.id/RWM).

“Kami berharap bisa hadir di banyak wilayah lainnya di seluruh Indonesia demi mendukung visi Indonesia Bersih Sampah 2025," ujar Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1).

Layanan Responsible Waste Management sendiri merupakan layanan pengelolaan sampah yang 100 persen holistik, untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA secara signifikan.

Sampah-sampah akan dipilah dan didaur ulang secara optimal sesuai kategorinya, sehingga meminimalisir jumlah sampah residu (sulit didaur ulang) yang dibuang ke TPA dan lingkungan. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler