jpnn.com, BANDUNG - Wakil Wali Kota (Wawako) Bandung Yana Mulyana menyatakan dirinya batal menjadi sukarelawan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac China.
Dia mengaku mendapat saran agar tidak ikut karena pernah terinfeksi virus COVID-19.
BACA JUGA: Pengakuan Sukarelawan Usai 24 Jam Disuntik Vaksin COVID-19, Mengejutkan
"Saya disarankan tidak ikut mejadi sukarelawan uji vaksin, karena saya penyintas (pernah terinfeksi) COVID-19," katanya saat ditemui di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8).
Yana menegaskan batal menjadi sukarelawan sebab disarankan untuk tidak mengikuti akibat adanya pertimbangan terkait dirinya yang pernah terinfeksi virus yang berasal dari Tiongkok itu.
BACA JUGA: Wali Kota Solo Amuk Kepala Dinkop UKM
Ia menyatakan dirinya berpotensi memiliki antibodi tersendiri setelah pernah terinfeksi virus COVID-19. Namun uji klinis itu tetap berjalan normal terhadap sukarelawan lainnya yang telah mendaftar secara sukarela.
"Insyaallah saya sudah punya antibodi," katanya.
Saat ini uji klinis terhadap sukarelawan sudah mulai berjalan di lima lokasi, di antaranya di Balai Kesehatan Universitas Padjajaran Dipatiukur, Puskemas Garuda, Puskemas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Di Puskesmas Garuda, menurut Yana, sudah ada sebanyak 20 sukarelawan yang telah dilakukan vaksinasi.
Sukarelawan itu sebelumnya telah dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui tes usap polymerase chain reaction (PCR).
"Hari ini berarti sudah mulai disuntik yang pertama, imunisasi pertama 20 orang disuntik. Totalnya ada 360 sukarelawan yang sudah daftar di sini," katanya.
Dia mengatakan Wali Kota Bandung Oded M Danial juga telah meminta kepada para pimpinan untuk memberi contoh kepada masyarakat dengan menjadi sukarelawan uji vaksin COVID-19.
"Ini kan uji klinisnya sudah tahap ketiga, ya, tahap satu dan dua sudah di China, ini halal dan juga tingkat keamanannya Insyaallah (terjamin)," ujar Yana Mulyana. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti