Wawancara Eksklusif Jawa Pos dengan Rossi

Rossi Tak Menyangka Gairah Indonesia untuk MotoGP Begitu Besar

Selasa, 10 Februari 2009 – 08:07 WIB
LAMBAIAN ROSSI: Valentino Rossi melambaikan tangan kepada para pengemarnya yang memadati Istora Senayan Jakarta, Senin (9/2). Foto; Agus Wahyudi/JAWA POS

JAKARTA - Salah satu bintang paling kondang di dunia, bintang MotoGP Valentino Rossi, kemarin menyapa para penggemar di IndonesiaSelama sehari, juara dunia penunggang Fiat Yamaha itu mengikuti serangkaian acara di Hotel Mulia dan Istora Senayan Jakarta.

Dari kunjungan sehari itu, terlihat betul bagaimana maniaknya Indonesia terhadap pembalap berjulukan "The Doctor" tersebut

BACA JUGA: Felix Belum Puaskan PSS

Praktis, dia sudah diserbu penggemar sejak menginjakkan kaki untuk kali pertama di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Kemarin jadwal berbagai program harus berubah atau dibatalkan karena serbuan para penggemar
Jadwal wawancara khusus pun ikut berubah-ubah.

Pukul 10.30 WIB Rossi melakukan konferensi pers secara umum di Ballroom Hotel

BACA JUGA: Dampo Awang Maksimalkan Laga Kandang

Untuk wawancara khusus one-on-one, seharusnya dilaksanakan pukul 16.00 di ruang VIP Istora Senayan
Namun, demi alasan keamanan, Rossi dilarikan kembali ke Hotel Mulia sebelum pukul 15.00.

Wajar bila penyelenggara khawatir

BACA JUGA: Persema tanpa Kamri

Sebab, Rossi sedang tidak dalam keadaan fitPekan lalu dia terjatuh di rumahnya di Italia saat membetulkan gorden jendelaPembalap 29 tahun itu pun menimpa meja kaca, melukai jari tangan kiri dan telapak kaki kirinya, membutuhkan banyak jahitanSejak kejadian itu, termasuk saat menjalani uji coba tiga hari di Malaysia pekan lalu (5-7 Februari), dia berjalan menggunakan bantuan kruk.

Kalau ada apa-apa, akan sangat sulit bagi Rossi untuk berlari menghindar atau menyelamatkan diri.

Selama kunjungan Rossi ini, hanya tiga media yang diberi kesempatan oleh Yamaha untuk wawancara eksklusifUntuk koran, hanya Jawa PosKarena Rossi dilarikan kembali ke hotel sebelum waktunya, waktu yang dia sediakan untuk interviu pun menjadi makin panjang dan makin santaiRossi pun bercerita tentang peluang juara lagi, masa depan setelah MotoGP, hingga harapan untuk berkeluarga.

Berikut petikan wawancara wartawan Jawa Pos, Azrul Ananda, dengan pembalap yang dikenal dengan gaya eksentrik tersebut:

How are you?

LumayanKondisi saya terus membaik setelah segala problem cedera ini.

Ini hari yang crazy ya?

Crazy day? Yes! Saya tidak menyangka gairah Indonesia untuk MotoGP dan saya begitu besarJadi ini kejutan yang menyenangkan.

Sebagai juara bertahan MotoGP, Anda adalah unggulan utama untuk menjadi juara dunia lagi pada 2009 iniApakah Anda merasa sebagai unggulan utama?

Entah yaSaya dalam kondisi baikYamaha juga telah bekerja baik dalam menyiapkan motorJadi, kami pasti kompetitifTapi, Ducati dengan Casey Stoner dan Honda dengan Dani Pedrosa juga sangat kompetitifSaat ini kami semua dalam level yang setaraKita lihat saja nanti perkembangannya tahun ini.

Orang bilang Anda adalah pembalap terbaikBahkan, mungkin yang terbaik dalam sejarahApakah Anda merasa sebagai yang terbaik?

Saya tidak tahu pastiSaya tahu saya telah mencapai hasil baik, meraih banyak kemenangan dan gelar juara dunia dalam hidup sayaJadi, saya merasa kuat, merasa enakTapi, saya tak tahu apakah saya ini yang terbaik dalam sejarahSebab, sangat sulit membandingkan dengan masa lalu, dengan (pembalap-pembalap legendaris) seperti Giacomo Agostini, Mike Hailwood, dan Wayne RaineyJadi saya tak tahu.

Yang pasti saya kuat, dan saya salah satu yang terbaikBagi saya itu sudah cukup.

Kalau bukan Anda, siapa yang Anda anggap sebagai yang terbaik dalam sejarah?

Saya pikir Agostini dan Mike Hailwood.

Hanya satu saja.

Hanya satu saja? Agostini!

Penggemar MotoGP di Indonesia memuja AndaSebagai salah satu negara terbesar, mungkin jumlah penggemar Anda terbanyak ada di IndonesiaBagaimana perasaan Anda? Ceritakan pula tentang apa yang Anda alami sejak tiba di sini.

Luar biasaSaya sempat kaget luar biasaKetika di pesawat (dari Malaysia) saya tidurKetika keluar dari pesawat, orang-orang sudah di luar pesawatItu sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan (dia sudah diserbu penggemar sebelum proses imigrasi, Red).

Di luar kejutan di bandara itu, ini kejutan luar biasa, membuat saya merasa emosional (bahagia, Red)Saya sangat banggaIndonesia punya gairah tinggi untuk MotoGP dan sayaSaya melihat banyak motor di jalananBahwa MotoGP sangatlah populer di Indonesia sangatlah baik untuk (perkembangan) ajang ini.

Anda pernah ke Indonesia sepuluh atau 12 tahun laluMungkin waktu itu tidak banyak yang mengenal AndaBagaimana Anda membandingkan pengalaman dulu dengan sekarang?

Saya datang ke Indonesia pada 1996 dan 1997 untuk balapan (kelas 125 cc) di SentulWaktu itu tidak ada yang kenal saya! (Tertawa).

Tapi itu normalWaktu itu menyenangkan lihat balapan, tapi tidak bisa lihat-lihat banyak yang lainSaya pikir, kalau sekarang kita punya balapan di MotoGP, hasilnya akan gila.

Itu berarti (MotoGP) telah berkembang di bagian dunia ini(Sebagai perbandingan), di Malaysia ada sirkuit luar biasa, dan kami selalu balapan di sana, di tempat yang luar biasaTapi, gairah untuk MotoGP di sana tidak terlalu besarDi sini jauh lebih dahsyat.

Jadi Anda berharap ada balapan lagi di sini?

YaSaya pikir itu bakal baik.

Tapi Anda tidak akan bisa jalan-jalan karena orang akan mengejar-ngejar Anda?

Ya, itu bakal sangat merepotkan(Tertawa)

Mari kita bicara soal MotoGP setelah era Anda berakhir di masa depanApakah Anda berpikir seri ini bakal menghadapi masa sulit? Sebab, akan sangat sulit untuk menggantikan sosok Anda kelak.

You know, pekan depan saya ulang tahun (16 Februari, Red) dan saya akan berusia 30 tahunTapi, saya masih punya waktu untuk bertahan di MotoGP, mungkin sampai umur 34.

Motor sudah eksis sebelum Valentino Rossi, dan akan terus eksis di masa mendatangYa, saya punya banyak fansBanyak orang datang ke MotoGP karena menonton saya balapanTapi, motor adalah motor dan tidak akan pernah berubah.

Pekan depan Anda 30 tahunTidak lama lalu saya juga ultah ke-30Rasanya menakutkanBanyak orang menangis ketika mereka berulang tahun ke-30Apa yang akan terjadi pada Anda?

Jujur saya akan sedih karena saya akan menjadi tua! (Tertawa)Tapi, umur 28, 29, dan 30 tidaklah terlalu bedaSaya memahami telah banyak waktu berlalu, lebih dari sepuluh tahun, telah menjalani 500 cc hingga MotoGPTapi, saya merasa masih muda, dan saya merasa masih dalam kondisi baikItu sangat penting.

Apa harapan Anda untuk MotoGP dalam waktu dekat ini? Khususnya berkaitan dengan krisis yang terjadi di duniaSaya dengar banyak kru MotoGP sekarang sampai harus terbang naik pesawat komersial di kelas ekonomiTermasuk kepala mekanik Anda Jeremy BurgessBenarkah itu?

Situasi sekarang sulit di seluruh dunia, sulit untuk semua sport, khususnya motorsport karena itu sport yang sangat mahalPatut disayangkan, pada musim 2009 nanti hanya akan ada 17 motor MotoGP di lintasan.

Mereka (promotor MotoGP, Red) harus memikirkan ini bersama para produsen motor, untuk membuat biaya lebih rendah, mencoba menyalip krisis ini dan menurunkan lebih banyak motor di lintasan.

Anda tahu sekarang banyak orang harus terbang di kelas ekonomi, bukan di kelas bisnisJadi, itu akan lebih memberatkanTapi, beginilah kenyataannyaSemoga saja krisis ini tidak berlangsung lama.

Bagaimana dengan situasi Anda? Adakah pengorbanan yang harus Anda lakukan?

Untuk saya, tidak ada bedaTidak ada banyak beda(Tertawa kecil).

Adakah pencapaian yang belum Anda raih secara pribadi? Sebab, secara profesional, tidak banyak orang bisa meraih apa yang sudah Anda capai.

You know, karir saya sangatlah baikSaya telah mencapai banyak hasil baikDalam hidup ini, target saya adalah untuk berkeluarga dan punya beberapa babyTapi..Tidak sekarangSaya pikir saya masih punya waktu untuk ituHa ha ha ha.

Di akhir wawancara, Rossi sempat membuka sepatu Adidas-nya sebelah kiriDia menunjukkan kepada Jawa Pos luka pada kaki kiri ituSobekannya terletak di bawah bagian jempolBisa dibayangkan, itu pasti menyakitkan.

"Besok saya sudah kembali di ItaliaJahitannya akan dilepasKondisinya segera membaik," ucapnya.

Tadi malam, Rossi memang langsung meninggalkan JakartaDia naik penerbangan KLM, transit di Malaysia dan Belanda sebelum mendarat di Italia(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSIM Pastikan ke Manokwari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler