jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah persoalan sudah menanti calon pemimpin Bali. Salah satunya, adalah reklamasi Teluk Benoa.
Saat ini, persoalan tersebut masih menjadi perdebatan hangat dan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
BACA JUGA: Banteng Senayan Motivasi Aktivis Penolak Reklamasi Bali
Koster mengatakan, akan melihat secara keseluruhan terkait masalah reklamasi Teluk Benoa itu.
“Tentu kami akan melihat secara keseluruhan. Dalam visi misi kami, alam Bali dengan lingkungannya harus dikelola secara arif dengan tetap menjaga keseimbangan,” kata Koster didampingi calon wakil gubernur Bali yang diusung PDI Perjuangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Jakarta, Sabtu (11/10).
Dia menjelaskan, untuk menjaga keseimbangan alam itu diterapkanlah prinsip menjaga hubungan yang serasi dan harmonis. Yakni, antara hubungan manusia dengan Maha Pencipta.
Kemudian, antara manusia dengan manusia serta, hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya.
Anggota Komisi X DPR ini telah mempelajari secara mendalam ihwal sejarah alam dan lingkungan di Bali ini.
“Maka segala sesuatu yang tidak sinkron dengan keseimbangan alam ini tentu tidak bisa kami paksakan untuk dilaksanakan,” katanya.
Namun, Koster mengatakan, belum bisa mengambil keputusan apa pun sebelum melihat secara keseluruhan persoalan reklamasi Teluk Benoa tersebut.
“Kalau secara alam ini tidak cocok, tentu kami tidak akan melaksanakannya,” ujarnya.
Seperti diketahui sejumlah warga dan aktivis Bali menolak reklamasi.
Mereka mendesak Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2014 yang mengubah status Teluk Benoa dari kawasan konservasi menjadi kawasan pemanfaatan dicabut. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy