JAKARTA – Sejumlah pebisnis yang hadir dalam World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) bersepakat memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan basis produksi dan perbaikan rantai distribusiMenko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kesinambungan ketahanan pangan diharapkan bisa menciptakan peluang ekonomi dan mengentaskan kemiskinan.
’’Itu akan dijabarkan dalam plan of action (rencana aksi) dan diinisiasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional,” kata Hatta yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) di sela WEF-EA di Hotel Sangri-La, Jakarta, Minggu (12/6).
Ada 14 perusahaan yang terlibat dalam komitmen itu
BACA JUGA: Hatta: Investor Eropa Segera Masuk Jatim
Mereka adalah Nestle Indonesia, Metro, Sinar Mas, Unilever, Dupont, Cargill, Monsanto, Bunge, McKinsey, ADM, SwissRA, Kraft, Sygenta, dan IndofoodHatta menambahkan, komitmen penguatan ketahanan pangan tersebut dibuat dalam skema 20:20:20
BACA JUGA: Agus Marto Dukung Menkeu Prancis Pimpin IMF
Yakni, peningkatan produksi hingga 20 persen, penurunan kemiskinan pedesaan hingga 20 persen, serta penurunan emisi karbon sampai 20 persenCEO Nestle Indonesia Arshad Chaundhry mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan pendapatan petani dan peternak di Indonesia
BACA JUGA: BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen
Dia mencontohkan, di Sulawesi Selatan dikembangkan kakao’’Proyek itu bisa menjadi model yang diduplikasi di banyak tempat,” jelasnyaDi Jawa Timur, kerja sama dilakukan dengan peternak sapi perah.CEO Sinar Mas Franky Widjaja mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan produktivitas minyak sawit di IndonesiaMenurut dia, produksi total bisa ditingkatkan dari 3,8 ton per hektare menjadi 4,7–6,5 ton per hektare.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti menambahkan, inisiatif dari sektor swasta tersebut diharapkan bisa serempak dilakukan pada Juli mendatang’’Sebenarnya bukan tugas mereka untuk meningkatkan produksi hingga 20 persenNamun, inovasi itu diharapkan bisa menggerakkan yang lain,” kata Bayu.
Dia berharap, kerja sama antara perusahaan dan petani lokal bisa menjadi visi agrikultur yang baruPengembangan di daerah disesuaikan dengan komoditas’’Jadi, ada jagung, soybean, kakoa, dan sawit,” tuturnya.
Di sisi lain, Menkeu Agus Martowardojo menyatakan, forum WEF bisa dimanfaatkan pengusaha dalam negeri untuk bekerja sama dengan korporasi multinasional’’Ini kan inisiatif business leader kelas duniaPemerintah merekomendasikan agar perusahaan nasional berpartisipasi,” kata Agus(sof/c7/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marak Penimbunan BBM Bersubsidi
Redaktur : Tim Redaksi