jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif dan aviation asal Malaysia, Weststar dan kelompok pendanaan dari Amerika berniat menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi yang akan ditanamkan di tanah air pada tahap awal sebesar USD 900 juta atau setara Rp 12,6 triliun.
Weststar adalah perusahaan berskala internasional milik Tan Sri Syed Azman Syed Ibrahim, salah satu pengusaha terkaya di Malaysia.
BACA JUGA: Indonesia Butuh Investasi Besar untuk Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi
Rencana investasi itu disampaikan langsung Tan Sri kepada pengusaha asal Indonesia Soetrisno Bachir. Dia mengundang secara khusus Soetrisno Bachir beserta rombongan untuk melakukan kunjungan ke kantor Weststar di Kuala Lumpur. Kunjungan tersebut berlangsung tiga hari, pada 26 - 28 Februari lalu.
Tan Sri mengatakan ingin mengajak pengusaha Indonesia untuk bekerja sama di bidang otomotif dan penerbangan. “Untuk otomotif kami ingin memasarkan mobil Maxus di Indonesia, Sementara untuk penerbangan, kami ingin mengembangkan penyewaan dan maintenance helikopter, terutama untuk perusahaan asing yang bergerak di bidang perminyakan,” ujar Tan Sri, dalam siaran tertulis, Senin (2/3).
BACA JUGA: Indef Nilai Omnibus Law Bukan Jalan Keluar Menarik Investasi
Justin Lim, selaku strategic principal di Indonesia mengatakan, nantinya akan ada tahapan berikutnya, mengingat pasar di Indonesia yang sangat besar.
“Rencana awal, pihak Weststar akan membuka banyak showroom yang akan dilengkapi dengan pusat perawatan dan suku cadang,” kata Justin Lim, dalam keterangan tertulis, Senin (2/3).
BACA JUGA: Soetrisno Bachir Minta Kader PAN Tiru Donald Trump
Soetrisno Bachir menyambut baik rencana Weststar berinvestasi di Indonesia. Ia berharap kerja sama itu mampu melahirkan simbiosis yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Kami telah membicarakan beberapa hal, di antaranya kerja sama dengan pihak Weststar yang diwakili oleh Justin Lim di bidang otomotif dan penerbangan atau aviation. Untuk otomotif, kami akan memasarkan mobil Maxus di Indonesia, bahkan nanti kami akan membuka pabriknya juga di Indonesia karena row materialnya di Indonesia ini banyak sekali,“ katanya.
Ia menambahkan, perusahaan asal Malaysia itu juga mempunyai standar keamanan tinggi dalam mengoperasikan dan melakukan maintenance helikopter. Selain kedua kerja sama itu dua pihak juga menjejaki kerja sama di bidang lain yaitu energi.
"Kami juga menjajaki kemungkinan lain, yaitu mengolah batu bara yang banyak di Indonesia ini, untuk diolah menjadi bahan bakar berupa metanol. Ini membutuhkan teknologi dan dana besar, oleh sebab itu kami bersama Pak Justin ingin menggalang dana dunia untuk berinvestasi menggarap ini," pungkasnya.
Dalam kunjungannya itu, Soetrisno Bachir juga mengajak rekan bisnisnya, yakni Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia periode 1999 - 2001 Al Hilal Hamdi, Komisaris & Direktur Jenderal-Ketahanan di PT Rekayasa Industri I Gusti Putu Suryawirawan, dan Presiden Komisaris untuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh