WHO Sebut Karantina Wilayah Saja Tak Cukup Tapi....

Senin, 23 Maret 2020 – 06:00 WIB
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Foto: who.int

jpnn.com, LONDON - Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan negara-negara tidak bisa dengan mudah mengunci warganya untuk mengalahkan virus corona. Langkah-langkah kesehatan masyarakat, kata dia, diperlukan guna menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang terinfeksi virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan dalam sebuah wawancara program Andrew Marr Show di BBC.

BACA JUGA: Cegah Corona jadi Gangguan Keamanan, Kapolri Keluarkan Maklumat Larang Pengumpulan Massa

"Bahaya saat ini dengan karantina wilayah ... jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika batasan pergerakan dan karantina itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan muncul kembali," kata dia.

Sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat menyusul langkah yang diambil China dan negara-negara Asia lainnya, serta memberlakukan pembatasan drastis untuk memerangi virus corona baru, dengan sebagian besar pekerja diperintahkan bekerja dari rumah dan sekolah, bar, pub, dan restoran ditutup.

BACA JUGA: Lockdown Gegara Corona, Malaysia Kerahkan 50 Ribu Tentara

Ryan mengatakan, contoh-contoh dari China, Singapura, dan Korea Selatan, yang ditambah pembatasan dengan langkah-langkah keras untuk menguji setiap orang yang mungkin terinfeksi, memberikan model untuk Eropa, yang disebut WHO sebagai pusat pandemi.

"Setelah kita menekan penularan, kita harus mengejar virus. Kita harus berjuang melawan virus," kata Ryan.

BACA JUGA: Situasi Terkini Corona di Indonesia: 20 Provinsi Menderita, DKI Jakarta Paling Parah

Italia sekarang menjadi negara yang paling parah terdampak virus di dunia, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan Inggris bisa kewalahan kecuali orang menghindari interaksi sosial.

Menteri perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan, produksi alat tes akan berlipat ganda minggu depan dan meningkat setelahnya.

Ryan juga mengatakan, beberapa vaksin sedang dikembangkan, tetapi hanya satu yang telah memulai uji coba di Amerika Serikat. Ketika ditanya berapa lama sebelum tersedia vaksin di Inggris, dia mengatakan bahwa orang-orang perlu realistis.

"Kami harus memastikan bahwa vaksin itu benar-benar aman ... kami memperkirakan setidaknya satu tahun," kata dia.

"Vaksin akan datang, tetapi kita harus bereaksi dan melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang," ujar Ryan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler