Meski masih terlalu dini untuk memprediksi seberapa jauh virus itu akan menyebar namun para ilmuwan mengkhawatirkan strain baru virus ini berbahaya bagi manusia. Karenanya, para peneliti menyarankan ancaman virus ini harus ditangani serius.
Sejak dideteksi pada April lalu jumlah penderita yang diketahui terinfeksi virus ini cukup tinggi. Virus H7N9 sejauh ini belum terbukti terjadi antar manusia sehingga penyebarannya secara global terbatas.
"Tidak biasa jika kita melihat angkanya dan ini mengkhawatirkan," kata Prof John McCauley, direktur Pusat Kerja sama WHO di Inggris seperti dilansir BBC (2/5).
WHOtelah memasukkan jenis virus baru ini sebagai ancaman serius. Kasus yang terjadi menunjukkan para korban tertular virus setelah melakukan kontak dengan unggas.
"Namun kami tidak tahu dalam tahapan ini apakah virus bisa menyebar dari manusia ke manusia," lanjutnya.
Jika virus ini ke depan mampu menyebar melalui penularan antar manusia maka hal tersebut akan menjadi ancaman besar, apalagi para peneliti telah memperingatkan virus H7N9 telah bermutasi dengan cepat.
Kasus skala besar flu burung lainnya yakni virus H5N1 terjadi pada 1997 saat itu para ahli berhasil mendeteksi adanya penularan virus dari ungas ke manusia dan telah mengakibatkan lebih dari 300 orang tewas. Meski demikian tetap saja virus itu tidak bisa menular dari manusia ke manusia. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerusuhan Sara Meletus Lagi Di Burma
Redaktur : Tim Redaksi