Widodo C Putro Simpulkan, Pasukannya Main Individual

Sabtu, 04 Juni 2016 – 00:45 WIB
Widodo C Putro. Foto: Sumek/JPNN.com

jpnn.com - PALEMBANG – Pelatih Sriwijaya FC Widodo C Putro memanfaatkan waktu libuar empat hari untuk evaluasi tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. Terutama menyoroti menurunnya produktifitas lini belakang. 

Mengingat, saat lawan Mitra Kukar Supardi Natsir dkk tak mampu menyarangkan satu bola pun. Padahal peluang banyak sekali setelah melakukan 14 kali tembakan ke gawang lawan yang separo di antaranya on target. 

BACA JUGA: Nilmaizar: Sebagai Prajurit, Saya Ikut Perintah Atasan

Menurut Arsitek kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini, duet Alberto Goncalves dan Hilton Moreira alias BeThon menghadapi jalan buntu karena tidak konsisten. Yakni para skuat Sriwijaya FC  tidak konsisten dalam menjalin kerja sama dengan penyerang lainnya. 

"Pemain berusaha untuk mencetak gol masing-masing. Mereka tidak bisa menjaga konsistensi kerja sama selama pertandingan. Akibatnya kombinasi serangan yang diasah selama latihan tidak terlihat," sesal Widodo.

BACA JUGA: Barcelona Tawarkan Neymar ke Madrid

Dari penilaiannya, sejak babak pertama pemain sudah terlihat tidak mengedepankan kerja sama dalam mencetak gol. Sikap individualis ini berlanjut saat memasuki babak kedua.

Kondisi ingin menonjolkan kemampuan sendiri muncul karena setiap pemain ingin segera cetak gol setelah duet BeThon berulang kali gagal memanfaatkan peluang.

BACA JUGA: Dani Alves Ingin Pergi, Bek Ini Pilih Bertahan

Namun, Widodo tidak menyalahkan sepenuhnya kepada pemain. Sebagai mantan striker, dirinya memaklumi kondisi itu karena hal tersebut merupakan alamiah seorang pemain. 

Artinya, saat terjadi kebuntuan dalam usaha para striker mencetak gol, pemain lainnya secara otomatis akan tergerak menjadi penyelamat dengan memaksimalkan kualitas masing-masing. Imbas dari situasi ini, para pemain pun terbawa untuk mengedepankan main dengan gaya sendiri-sendiri.

"Pemain kesulitan mencetak gol juga karena pemain Mitra Kukar menumpuk di belakang. Mereka hanya meninggalkan striker (Alan da Silva) di depan. Sementara lainnya fokus memperkuat pertahanan. Memang tidak gampang membuka pertahanan dengan menumpuk pemain di belakang," ujarnya. 

"Beda dengan ketika lawan Madura United. Kami bisa mencetak banyak gol karena lawan mau main terbuka, tidak menunggu sehingga anak-anak bisa menusuk ke pertahanan lawan,"  tukas dia. (kmd/ion/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Striker Ini Berkeras Pindah dari Real Madrid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler