jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Widya Pratiwi menyatakan keprihatinannya atas berbagai permasalahan yang melibatkan institusi Polri. Ia berharap Polri dapat merespons dengan cepat dan bijak untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi.
Widya Pratiwi menanggapi sejumlah isu yang disorot dalam aksi demo ‘Indonesia Gelap’, termasuk penolakan terhadap Revisi Undang-Undang (UU) Polri dan Kejaksaan yang dinilai akan meningkatkan imunitas aparat.
BACA JUGA: Soal Indonesia Gelap, Wakil Ketua DPR: Sah Saja, Itu Bagian Aspirasi
Menanggapi tuntutan reformasi total di tubuh Polri untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme anggota Polri, Widya menyampaikan keprihatinannya dan berharap Polri dapat berdiri di tengah sebagai pengawal gejolak yang terjadi di masyarakat.
“Tentunya prihatin ya, mudah-mudahan Polri kali ini bisa berdiri di tengah untuk mengawal gejolak yang sekarang ini kelihatannya memang harus segera direspons cepat,” ucap Widya di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (18/2).
BACA JUGA: Komisi B DPRD DKI Tegaskan Subsidi Air Hanya untuk Masyarakat Kecil
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Komisi III DPR akan mengikuti kebijakan pimpinan terkait hal ini.
Widya juga menyoroti rentetan kasus yang melibatkan Polri, mulai dari insiden penembakan antar anggota di Solok, dugaan permainan di tambang, hingga kasus pemerasan yang berujung pemecatan AKBP Bintoro. Ia mengakui banyaknya permasalahan yang belum selesai dan terus bertambah.
BACA JUGA: DPR Sepakat RUU Minerba Dibawa ke Paripurna, Disahkan Selasa Besok
“Tentu ini tanggung jawab besar, dan tugas berat untuk Polri. Mudah-mudahan bisa lebih bijak menyikapi, merespons dengan cepat, sehingga permasalahan satu demi satu bisa teratasi,” kata Widya.
Ia menekankan pentingnya Polri bersikap pro-rakyat dan berharap setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik sesuai harapan masyarakat.
Widya turut menyoroti fenomena ‘no viral, no justice’ yang kian mencuat di masyarakat. Ia menilai pendekatan restoratif justice perlu diterapkan agar semua laporan masyarakat dapat direspons dengan cepat.
“Sekarang ini, no viral, no justice, kelihatannya lagi betul-betul mencuat. Makanya pendekatan restoratif justice itu memang harus kita lakukan,” ujarnya.
Selain itu, Widya mengharapkan para perwira tinggi Polri dapat menjalankan tanggung jawab besar dalam memperbaiki citra institusi yang saat ini berada di urutan ketiga sebagai lembaga paling tidak dipercaya publik versi Litbang Kompas.
“Mudah-mudahan permasalahan yang sekarang ini satu per satu bisa diselesaikan dengan baik. Harapannya, institusi Polri sebagai institusi besar dapat memenuhi harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.
Widya menekankan bahwa sebagai wakil rakyat, ia berharap Polri dapat merespons dengan lebih baik di masa mendatang. Ia optimistis masalah yang ada saat ini dapat diselesaikan satu per satu demi kebaikan bersama.
“Saya berharap semua bisa teratasi dengan baik. Institusi Polri adalah institusi besar, tentu masyarakat berharap adanya keadilan dan respons yang lebih bagus,” tutupnya. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Segera Eksekusi Program Kerakyatan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga