JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan siap bekerjasama untuk membangun pabrik aspal di Buton, Sulawesi TenggaraPembagian saham dalam pabrik itu disepakati 40 persen Timah, dan Wika 60 persen
BACA JUGA: Energi Terbarukan Butuh Rp 134,6 T
"Kita sudah teken MoU dengan WIKA, saat ini dalam tahap susun FS (feasibility studies), mudah-mudahan bulan depan rampung
BACA JUGA: Gapmindo Perangi Monopoli Usaha
Untuk kapasitas tergantung studinya," ujar Wachid Usman, direktur Utama Timah di Jakarta, Rabu (13/7)Wachid mengatakan, pembangunan pabrik aspal itu memakan waktu satu hingga dua tahun dengan dana investasi sekitar Rp 250 miliar untuk pembangunan skala tahap pertama
BACA JUGA: Kejar Target Kredit Rp 30 Triliun
Soal bahan baku, lanjut Wachid, akan dipasok Timah dan Wika pada pemasarannyaOutput dari pabrik tersebut rencananya akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri"Pemasarannya masih untuk skala kecil, pasar lokal, mengingat konsunsi dalam negeri butuh jumlah banyak," katanya
Sementara itu, terkait dengan kinerja usaha perseroan di paruh pertama ini, Wachid mengatakan, terjadi peningkatan yang didorong oleh melonjaknya harga jual rata-rata selama semester I-2011Harga jual timah rata-rata pada enam bulan pertama tahun ini naik 31,58 persen menjadi USD 25 ribu dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 19 ribuSedangkan, volume penjualan hingga Juni 2011 sekitar 18 ribu ton atau turun tipis ketimbang tahun lalu 19 ribu ton
Timah berharap, hingga akhir tahun ini, volume produksinya bisa mencapai 40 ribu tonSedangkan, akhir tahun lalu produksi perseroan sebesar 40.413 tonPenurunan produksi ini, kata Wachid, disebabkan maraknya penambang liar di tambang daratGuna mendorong laju produksi, pihaknya berencana mempercepat produksi di tambang laut(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Daging Ayam Paling Cepat Naik
Redaktur : Tim Redaksi