Wika Garap Proyek Rp 26 Triliun di Arab Saudi

Senin, 20 Maret 2017 – 08:42 WIB
Wijaya Karya. Foto: Wika

jpnn.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Wika) menjadikan proyek-proyek infrastruktur sebagai bidikan utama pada tahun ini.

Meski begitu, Wika bakal lebih mengutamakan proyek infrastruktur transportasi.

BACA JUGA: Wika Rombak Komposisi Komisaris dan Direksi

Direktur Keuangan Wika A.S.N Kosasih menjelaskan, proyek infrastruktur tersebut adalah pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang menjadi prioritas nasional.

Menurutnya, program pemerintah yang terus menggenjot pembangunan infrastruktur yang dikombinasikan dengan peningkatan konektivitas nasional menjadi peluang besar bagi Wika.

BACA JUGA: Percepat Pencairan Dana Kereta Cepat, Wika Nego CDB

“Beberapa yang ingin disasar adalah proyek pembangunan pelabuhan, jalan tol, dan prasarana infrastruktur transportasi berbasis rel. Selain infrastruktur transportasi, peluang kedua yang akan disasar Wika adalah infrastruktur pembangkit listrik,” ujar Kosasih akhir pekan lalu.

“Strategi Wika dalam mendapatkan proyek ini, adalah dengan mensinergikan proyek-proyek kawasan industri. Kawasan industri, kan, harus punya power plant, dan di situ juga harus ada pengolahan air bersih. Itu semua keahlian kami, jadi mudah,” imbuh Kosasih.

BACA JUGA: Wika Sebar Dividen Rp 303,55 miliar

Kontraktor pelat merah ini menjadi salah satu yang mendapatkan berkah dari kedatangan Raja Salman dan delegasinya ke tanah air beberapa waktu lalu.

Emiten berkode WIKA tersebut dipercaya menggarap proyek perumahan di Arab Saudi senilai Rp 26 triliun.

“Mereka lahan besar sekali, kemungkinan kami akan bangun perumahan horizontal, ada residensial, apartemen dan perumahan,” ungkap Kosasih.

Meski baru pada tahap nota kesepahaman, membangun perumahan di Arab Saudi merupakan kesempatan baik bagi perseroan memperkenalkan keunggulan BUMN Indonesia.

“Kami bersyukur sekali dikasih kesempatan membangun Saudi Arabia, untuk perumahan di Saudi Jedah. Kemungkinan besar total proyeknya Rp 26 triliun. Karena di sana tidak ada sumber daya manusia (SDM), project management nanti dari kita. Kita bisa menunjukkan karya anak bangsa ada di sana, bisa membanggakan jemaah umrah dan haji bisa lihat bahwa yang bangun Indonesia. Kalau perlu kita bawa dari sini, kita bawa dari sini SDM-nya,” tuturnya. (ers)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rute Liburan Raja Salman Bisa Jadi Paket Wisata Andalan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler