JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2011 membukukan penjualan senilai Rp 7,74 triliun. Posisi itu mengalami lonjakan sebesar 28,54 persen dari periode sama tahun lalu di level Rp 6,02 triliun. Apresiasi penjualan itu juga mendongkrak pertumbuhan laba pada beberapa segmen bisnis lainnya.
Laba bersih tercatat sebesar Rp 354,50 miliar atau naik 24,42 persen dibanding tahun lalu dikisaran Rp 284,92 miliar. Laba sebelum pajak menyentuh angka Rp 629,61 miliar, alias naik 33,02 persen dari tahun lalu Rp 473,33 miliar. ”Penjualan perseroan disokong lima segmen bisnis yaitu konstruksi, industri, real estate, perdagangan dan mekanikal elektrikal,” tandas Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan WIKA, di Jakarta, Kamis (29/3).
Jasa konstruksi sebut Natal, tetap memberi kontribusi yang terbesar untuk penjualan yaitu senilai Rp 3,33 triliun. Posisi itu berarti 42,99 persen dari total penjualan. Posisi selanjutnya di isi oleh mekanikal elektrikal menyumbang Rp 2,38 triliun dan industri Rp 1,63 triliun. Sementara secara menyeluruh, perbandingan kontribusi penjualan Induk dengan anak perusahaan adalah dengan komposisi 59 berbanding 41 dari total Penjualan.
Sementara perolehan nilai kontrak baru per Februari 2012 tercatat Rp 2,2 triliun, atau telah mencapai 13,29 persen dari target senilai Rp 16,52 triliun. Sejumlah proyek yang didapat antara lain proyek gas engine pembangkit listrik Rp 425 miliar, proyek conveyor ANTAM Rp 350 miliar, proyek lanjutan JITC Rp 190 miliar, Hauling Road Double Track senilai Rp 139 miliar, dan proyek irigasi Kota Bangun Rp 120 miliar. Sepanjang tahun ini manajemen membidik kontrak dihadapi atau Order Book sebesar Rp 32,09 triliun (termasuk carry over 2011 senilai Rp 15,57 triliun) dan nilai itu naik 20,68 persen dari pencapaian 2011 senilai Rp 26,59 triliun.
Di sisi lain, keseriusan perusahaan dalam berinvestasi ditunjukkan dengan meningkatnya anggaran belanja modal atau capital expenditure (CAPEX), yaitu dari Rp 443 miliar edisi 2011 menjadi Rp 600 miliar pada periode 2012. Saat ini perseroan sedang merampungkan tiga proyek investasinya yaitu PLTG 60 MW Borang, PLTG 20 MW Rengat dan PLTD 25 MW Ambon dengan total kapasitas 160 MW. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah Pasal, Pemerintah Minta Fleksibilitas Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi