jpnn.com, BANDUNG - Banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang makin meninggi memaksa pihak PLN memadamkan aliran listrik untuk sementara waktu.
"Aliran listrik sudah dipadamkan untuk wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, ya. Itu yang dipadamkan adalah rumah warga yang terendam banjir. Ini dilakukan demi faktor keselamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (26/1).
BACA JUGA: Banjir di Kabupaten Bandung Rendam 3.744 Rumah, 4 Sekolah, 17 Tempat Ibadah
Enjang mengatakan, pemadam aliran listrik di rumah warga terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dilakukan sejak Sabtu (25/1) malam.
"Dipadamkan sejak kemarin malam dan sampai sekarang masih dipadamkan," kata dia.
BACA JUGA: Banjir di Kabupaten Bandung Makin Parah, BPBD Kirim Enam Perahu
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan, kerugian materi akibat banjir di Kabupaten Bandung juga bertambah, yakni menjadi 7.638 rumah terendam, 13 sekolah terendam dan 32 tempat ibadah terendam.
Saat ini, warga terdampak mengungsi ke tempat yang lebih aman, yaitu di Kecamatan Dayeuhkolot. Jumlah pengungsi di kantor kecamatan setempat sebanyak 113 KK (kepala keluarga) atau 364 jiwa.
Selanjutnya, warga di Kecamatan Baleendah mengungsi ke sejumlah tempat, seperti shelter dan Gedung Inkanas Baleendah dengan jumlah pengungsi 95 KK atau 331 jiwa. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti