jpnn.com, SURABAYA - Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma meminta Pemerintah Kota setempat segera mengantisipasi SARS-CoV-2 yang membawa mutasi D614G penyebab penyakit COVID-19 yang dinyatakan sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Surabaya.
"Warga harus lebih waspada dan taat protokol kesehatan," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Minggu (27/12).
BACA JUGA: Jakarta-Surabaya Lancar, Tidak Ada Pemeriksaan Rapid Test
William mengatakan, begitu mutasi virus ditemukan di Inggris, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belgia dan Belanda memberlakukan langkah pelarangan penumpang dari negara yang telah mengidentifikasi virus baru tersebut ada.
Virus corona jenis baru itu dikabarkan sudah masuk ke Malaysia dan Singapura.
BACA JUGA: Rektor Positif Covid-19, Kampus ITS Surabaya Ditutup 17 Hari
Bahkan, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan mutasi virus corona sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, Jakarta dan Bandung.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya harus memperketat jalur perbatasan Kota Surabaya dengan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi dan memberlakukan larangan masuk kota Surabaya bagi penumpang yang berasal dari negara-negara di mana tempat virus COVID-19 jenis baru sudah teridentifikasi.
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan, AH Dibekuk di Kebon Jeruk, HS di Kembangan
Selain itu, Pemkot Surabaya harus mengambil langkah cepat agar mengaktifkan kembali Kampung Tangguh.
William mengatakan peran warga melalui kampung tangguh juga merupakan bagian penting dalam mencegah persebaran virus COVID-19 di Surabaya. Ia berharap agar para ketua RW mulai mengaktifkan kembali kampung tangguh.
"Belum lagi dampak liburan akhir tahun, banyak warga Surabaya yang pergi liburan. Agar setelah libur akhir tahun COVID-19 tidak tersebar, maka langkah melakukan milro lockdown adalah hal yang sangat penting," ujar William.
Jadi, begitu di suatu wilayah RT terdapat pasien positif maka semua warga RT tersebut harus diusap (swab) dan sementara menunggu hasilnya, maka wilayah tersebut di-lockdown.
Pemkot Surabaya selama itu memberikan makanan bagi warga tersebut atau RW dan wilayah RT lainnya membantu.
"Karena itu, ayo, sama-sama jaga Surabaya, jangan sampai COVID 19 jenis baru ini tersebar di Surabaya. Jaga Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker, Cuci Tangan," kata Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD Kota Surabaya ini.
Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebelumnya mengatakan, Pemkot Surabaya bersama Pemprov Jatim sudah menyepakati untuk mengaktifkan kembali Kampung Tangguh di setiap wilayah Kota Surabaya.
Untuk mendukung hal itu, Whisnu menyatakan bahwa bantuan dana hibah bagi Kampung Tangguh bakal segera cair pekan depan. Hal ini, diharapkan pula dapat menjadi stimulan bagi warga untuk menjaga kampungnya dari penyebaran COVID-19 saat libur panjang Nataru.
"Sekaligus kita (Pemko Surabaya, red) aktifkan, sambil warga menjaga kampungnya di era masa libur panjang tahun baru ini," katanya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo