jpnn.com - WIMBLEDON - Setelah dua wanita, yakni Jasmine Paolini (Italia) dan Barbora Krejcikova (Ceko) memastikan tiket final Wimbledon 2024, kini giliran menunggu pria mana yang berhak melakoni partai puncak dan memungkasi perhelatan akbar di All England Lawn Tennis and Croquet Club (AELTC) tahun ini tersebut.
Ada empat calon, yakni
BACA JUGA: Wimbledon 2024: Pukul Elena Rybakina, Barbora Krejcikova Tembus Final
- Daniil Medvedev. Pria Rusia berusia 28 tahun. Peringkat lima dunia. Wimbledon tahun kemarin kalah di semifinal dari Carlos Alcaraz. Pemilik satu gelar Grand Slam, yaitu US Open 2021.
- Carlos Alcaraz. Pria Spanyol berusia 21 tahun. Peringkat ketiga dunia. Wimbledon tahun lalu menjadi juara, di final mengalahkan Novak Djokovic. Pemilik tiga Grand Slam, yaitu US Open 2022, Wimbledon 2023, dan Roland Garros 2024.
- Lorenzo Musetti. Pria Italia berusia 22 tahun. Peringkat ke-25 dunia. Kandas di 32 Besar Wimbledon 2023. Belum punya gelar Grand Slam.
- Novak Djokovic. Pria Serbia berusia 37 tahun. Peringkat kedua dunia. Tahun lalu kalah di final Wimbledon dari Carlos Alcaraz. Sudah pernah menjuarai semua turnamen Grand Slam; sepuluh Australian Open, tiga Roland Garros, tujuh Wimbledon, dan empat US Open.
Big match Medvedv vs Alcaraz akan hadir lebih dahulu di Centre Court, AELTC, Wimbledon, Jumat (12/7) malam mulai pukul 19.30 WIB.
Setelah itu, tergantung durasi Medvedev vs Alcaraz, barulah masuk Musetti dan Djokovic.
BACA JUGA: Final Ideal di Wimbledon 2023 Kesampaian: Muda vs Tua
Medvedev dan Alcaraz sudah ketemu enam kali, Alcaraz menang empat kali termasuk semifinal Wimbledon 2023.
Namun, Medvedev petenis yang cerdas dan tak banyak gaya di dalam lapangan. Di perempat final, Medvedev menaklukkan petenis nomor satu dunia Jannik Sinner (Italia).
BACA JUGA: Wimbledon 2023: Jantan, Pengakuan Novak Djokovic Soal Carlos Alcaraz
Medvedev menunjukkan dia mampu mengalahkan petenis yang punya rekor lebih baik. Sebelum ketemu di perempat final Wimbledon 2024, Medvedev selalu kalah dalam lima pertemuan terakhir dengan Sinner.
“Bagi saya, penting untuk menunjukkan kepada mereka (pemain yang lebih muda) bahwa saya akan selalu ada di sana, berjuang, dan membuat hidup mereka sulit. Mungkin mereka akan memenangi lebih banyak gelar dari saya, tetapi saya akan terus berjuang," ujar Medvedev.
“Bahkan jika dia (Jannik Sinner) yang menang, saya sudah menunjukkan bahwa saya ada dan bertarung untuk menang. Sama seperti saya akan menghadapi Carlos Alcaraz," imbuhnya.
Alcaraz pun mengakui Medvedev lawan yang spesial.
"Sulit menghadapi Daniil. Hal paling spesial tentang dia ialah selalu bisa menjangkau setiap bola. Seperti melawan tembok. Setiap bola memantul kembali," tutur Alcaraz. (wimb/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan