jpnn.com - jpnn.com - Kantong cekak, tetapi pengin tidur di hotel. Itulah yang dilakukan Windy Alfira.
Dia dilaporkan ke polisi karena tidak mampu membayar biaya menginap selama empat hari di hotel bintang 3 di kawasan Surabaya Selatan.
BACA JUGA: Gagal Gaet Striker Brazil, Haji Umuh: Mereka Tipu Saya
Ceritanya, Windy mem-booking kamar hotel sejak 31 Desember 2016 hingga 4 Januari 2017.
Saat check in, dia menunjukkan bukti transfer pembayaran kepada pegawai hotel.
BACA JUGA: Bayar Rp 20 Juta, Atau Nanti Malam Dijemput Kejaksaan
Dengan penampilan yang serbawah, perempuan 19 tahun tersebut meyakinkan pegawai hotel.
Padahal, belakangan diketahui bahwa bukti itu palsu.
BACA JUGA: Dukun Khusus Wanita jadi Langsing, Ceria Dunia Akhirat
Keenakan menikmati fasilitas hotel, perempuan asal Batam tersebut bermaksud extend.
Saat itulah pihak hotel mulai tidak percaya. Dia diminta membayar secara cash.
''Pelaku malah marah-marah, tidak terima kepada pihak hotel,'' kata Kanitreskrim Polsek Genteng AKP Hendra Krisnawan.
Khawatir bisa mengganggu tamu hotel yang lain, Windy dilaporkan ke polisi.
Ketika dijemput Unit Reskrim Polsek Genteng, Windy masih beralasan memiliki banyak uang dan akan menunjukkannya kepada polisi.
Namun, di mapolsek, dia mengaku tidak mempunyai uang sama sekali.
''Alasannya, dia sedang menunggu proses cerai orang tuanya. Dia menunggu uang kiriman orang tuanya,'' jelasnya.
Windy mengaku terpaksa berbohong lantaran tidak mau telantar selama berada di Surabaya.
Saat meninggalkan Batam, dia sama sekali tidak tahu kondisi Kota Pahlawan.
Dia sempat khawatir nota pembayaran palsu tidak berlaku. Meski bisa mencicipi kasur empuk hotel, ending-nya dia malah dibawa ke kantor polisi. (rid/c14/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut Nama Camat, Dapat Beras Berkarung-karung
Redaktur & Reporter : Natalia